ifakta.co, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) membentuk tiga satuan baru yakni, Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) TNI dan Pusat Informasi Maritim (Pusinfomar) TNI.
Panglima TNI Marsekal Dr. (H.C) Hadu Tjahjanto mengatakan, pembentukan TNI baru ini untuk mewujudkan organisasi TNI yang adaptif dan mampu menghadapi berbagai kompleksitas spektrum ancaman dihadapkan pada luasnya wilayah tanggung jawab secara geografis.
“Ketiga satuan TNI tersebut saat ini masih dalam proses pembangunan sarana prasarana, pemenuhan alutsista, pemenuhan sarana pendukung maupun personel,” kata Hadi di hadapan para peserta Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) tahun 2020 di Kemhan RI, Jalan Medan Merdeka Barat No. 13-14, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).
Pembentukan Koopssus TNI kata dia seiring dengan maraknya aksi radikalisme dan terorisme. Sedangkan Kogabwilhan TNI untuk mengatasi setiap potensi ancaman dan trouble spot di wilayah tanggung jawab masing-masing.
Markas Kogabwilhan I berkedudukan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Kogabwilhan II di Balikpapan, Kalimantan Timur; dan Kogabwilhan III di Biak, Papua.
“Pembentukan Pusinfomar TNI sebagai upaya menjalin sinergitas Kementerian, Lembaga maupun negara-negara di kawasan dalam menghadapi kompleksitas aktivitas dan permasalahan maritim,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan terkait penetapan 11 Program Prioritas TNI yang dirancang untuk dapat menghadapi dinamika perkembangan lingkungan strategis dan tantangan tugas TNI ke depan.
11 program prioritas tersebut antara lain revitalisasi dan percepatan program-program Minimum Essential Force (MEF) ; penyempurnaan organisasi TNI; pengembangan SDM TNI; pembangunan TNI AD menjadi kekuatan terpusat, kewilayahan dan pendukung; pembangunan TNI AL dengan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT); pembangunan TNI AU untuk mencapai air supremacy atau air superiority; pembentukan Pasukan Khusus Tri Matra; pengembangan Sistem Operasi Tri Matra yang berbasis teknologi berkemampuan Network Centric Warfare; pengembangan diplomasi militer; serta sistem pengadaan Alutsista berbasis Effect-Based and Interperability. (amy)