ACEH BARAT, ifakta.co – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menyampaikan permohonan bantuan logistik dan percepatan pemulihan infrastruktur vital kepada pemerintah pusat setelah banjir besar menerjang wilayah tersebut sejak 26 November 2025.
Kondisi di lapangan disebut masih darurat, terutama terkait distribusi bantuan dan pemulihan listrik.
“Kami rakyat Aceh memohon bantuan logistik kepada pemerintah pusat. Ini yang sangat mendesak, kemudian mempercepat pemulihan listrik agar dalam dua hari bisa normal kembali,” demikian pernyataan resmi yang diterima ifakta.co.
Iklan
Hingga kini, stok logistik di Aceh Barat semakin menipis, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat.
Dampak banjir juga mengena tidak hanya pada warga terdampak langsung, tetapi juga kelompok masyarakat lain seperti nelayan, petani, dan buruh yang ekonominya terhenti akibat tingginya harga barang dan terbatasnya pasokan.
10 Kecamatan Terdampak, Lebih dari 30 Ribu Jiwa Terimbas
Banjir besar melanda 10 kecamatan di Aceh Barat dengan total 9.430 KK atau 30.184 jiwa terdampak. Pemerintah daerah sebelumnya telah mengirimkan surat pernyataan ketidakmampuan menangani darurat bencana karena memperkirakan dampak besar sejak awal.
Kerugian sementara akibat banjir diperkirakan mencapai lebih dari Rp200 miliar, yang telah diajukan dalam bentuk proposal lengkap kepada pemerintah pusat. Rinciannya antara lain:
Infrastruktur jalan, jembatan, tebing, dan irigasi: Rp170 miliar
Sawah terdampak: 1.716 hektare
Rumah rusak: 243 unit
Fasilitas pendidikan dan fasilitas umum lainnya: terdampak signifikan
Pemkab menegaskan bahwa kebutuhan anggaran pascabencana, termasuk program rehabilitasi dan rekonstruksi, memerlukan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Aceh Barat Prihatin dengan Kondisi Daerah Lain yang Lebih Parah.
Meski tengah menghadapi bencana besar, Pemkab Aceh Barat menyampaikan empati kepada kabupaten/kota lain di Aceh yang terdampak lebih parah.
“Walaupun Aceh Barat juga mengalami musibah, namun kami tahu bahwa musibah saudara-saudara kami jauh lebih parah mulai dari barat selatan seperti Subulussalam dan Singkil, Pidie Jaya, Tamiang, hingga wilayah tengah seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara.”
Pemerintah daerah berharap penanganan bencana di seluruh Aceh dapat berjalan cepat dan merata. “Semoga Allah mudahkan,” tutup pernyataan tersebut.
(Amin)



