Pengamat Sebut Lebih Baik Prabowo Bangun Koalisi Tanpa PDIP

- Jurnalis

Sabtu, 8 April 2023 - 10:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prabowo dan Hary Tanoe bangun koalisi besar (Poto: Istimewa)

Prabowo dan Hary Tanoe bangun koalisi besar (Poto: Istimewa)

JAKARTA – Penyertaan PDIP dalam wacana koalisi besar yang sedang dijajaki Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), dianggap akan menjadi kendala
jika PDIP bergabung. Lantaran partai itu hendak mengusung calon presiden dari kadernya sendiri.

Padahal, di koalisi ini sudah ada nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sudah mendeklarasikan akan maju capres di 2024 mendatang.

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai sebaiknya, Prabowo lebih baik membangun koalisi tanpa PDIP.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pertama, koalisi tidak menjadi keharusan bagi Gerindra jika tidak terusung sebagai capres, Prabowo lebih baik bangun koalisi tanpa PDIP, mengingat koalisi besar tidak menjamin kemenangan,” ujar Dedi dikutip dari Republika.co.id, Jumat (7/4).

Tren kemenangan di Pilpres kata Dedi, lebih banyak dipengaruhi faktor ketokohan bukan seberapa besar koalisi.

Menurut Dedi, Prabowo malah memiliki modal keterpilihan yang baik tanpa harus ada sokongan dari PDIP.

Dedi melanjutkan, begitu juga PDIP, sudah benar dengan memastikan akan mengusung Capres kadernya sendiri jika bergabung koalisi.

“Ini karena PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 lalu dan juga memiliki kader potensial,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opi

Sehingga, lanjutnya, cukup mengganggu malah PDIP jika harus duduk di Cawapres, andai pun itu terjadi dipastikan posisi Cawapres milik Puan Maharani, bukan Ganjar.

Karena itu, Dedi menilai, secara struktur akan sulit koalisi besar ini menyertakan PDIP dan Gerindra dalam satu koalisi saat ini, jika keduanya hendak mengusung capres dari kadernya sendiri.

Selain itu, dia menilai koalisi besar lebih terlihat sebagai ambisi Joko Widodo dibanding ambisi para partai yang berencana bergabung.

“Jika lebih banyak Jokowi yang bermanuver, ini pun bisa bermasalah dengan PDIP, karena Jokowi bisa saja akan meredupkan ketokohan Megawati sebagai pengatur taktik politik koalisi,” pungkasnya.

Berita Terkait

MK Perintahkan 11 Daerah Lakukan Pemungutan Suara Ulang Lantaran Sengketa Pilkada 2024
H.Heri Julius Anggota Komisi IV DPRA, Sambut Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Baru Aceh
MK Tolak Gugatan Muhibbin – Aushaf, Marhaen – Handy Siap Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk 2024-2029
Pembubaran Badan Adhoc Pilkada 2024, KPU Nganjuk Sampaikan Apresiasi Kinerja
Dipecat PDIP, Prabowo Subianto Pastikan Gerindra Terbuka bagi Jokowi Ingin Bergabung
Lampaui Target, KPU Nganjuk Berhasil Tingkatkan Animo Masyarakat dalam Pilkada Serentak Tahun 2024
Rekapitulasi Suara KPU Nganjuk: Sah !!! Paslon Marhaen-Handy Menang di Pilkada 2024 Peroleh 259.179 Suara
Kubu Paslon 01 Klaim Kemenangan, Marhaen – Handy : Boleh Saja Kita Hargai yang Penting Data Valid Sumber Akurat, Nganjuk Aman dan Kondusif

Berita Terkait

Selasa, 25 Februari 2025 - 10:15 WIB

MK Perintahkan 11 Daerah Lakukan Pemungutan Suara Ulang Lantaran Sengketa Pilkada 2024

Kamis, 13 Februari 2025 - 16:18 WIB

H.Heri Julius Anggota Komisi IV DPRA, Sambut Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Baru Aceh

Rabu, 5 Februari 2025 - 01:27 WIB

MK Tolak Gugatan Muhibbin – Aushaf, Marhaen – Handy Siap Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk 2024-2029

Senin, 27 Januari 2025 - 22:27 WIB

Pembubaran Badan Adhoc Pilkada 2024, KPU Nganjuk Sampaikan Apresiasi Kinerja

Sabtu, 7 Desember 2024 - 09:08 WIB

Dipecat PDIP, Prabowo Subianto Pastikan Gerindra Terbuka bagi Jokowi Ingin Bergabung

Berita Terbaru

Oplus_131072

Hukum & Kriminal

Pencurian Nanas Nyaris Di Hakimi Warga

Jumat, 14 Mar 2025 - 13:54 WIB