BANJARMASIN, ifakta.co – Dalam mendukung ketahanan pangan di Pulau Kalimantan, pemerintah pusat merencanakan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi gerbang logistik.
Hal ini menunjukkan respon positif dari Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Hj. Shinta Laksmi Dewi.
“Sangat tepat dan kita memang harus bisa merealisaikan apa yang telah ditunjuk oleh pemerintah pusat dengan mensinergikan fasilitas infrastrukutr yang ada,” kata Shinta usai menjadi narasumber dalam Seminar Nasional bertema Ekonomi Pancasila Prabowonomics dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Aria Barito Hotel Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kepada ifakta.co, Sabtu (8/2/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian, menurut Shinta, fasilitas infrastruktur ini harus diselaraskan dengan berbagai kebijakan yang mengarah perkuatan ekosistem logistik yang ada di Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, di Kalimantan Selatan sudah terbentuk jalur untuk logistik yang melingkar dari Banjarmasin menuju Batulicin yang diharapkan dapat menjadi hilirnya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batulicin yang kelak menjadi gerbang logistik itu sendiri.
“Ini juga nanti menjadi hilirnya dari pada pembangunan KEK Batulicin yang akan menjadi gerbang logistik itu sendiri,” jelasnya.
Shinta pun berharap semua rencana ini bisa terealisasi di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dengan jembatan yang sudah dimulai.
Kemudian rencana masuknya bangunan dermaga internasional di Batulicin juga diharapkan dapat mendukung logistik regional ini dapat tercapai.
“Kita harapkan semua ini bisa terealisasi di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ini dengan jembatan yang sudah dimulai, kemudian rencana masuknya bangunan dermaga internasional di Batulicin diharapkan dapat mendukung logistik regional ini segera tercapai,” ungkapnya.
Shinta mengaku, bahwa saat ini kendala yang dihadapi Pemprov Kalimantan Selatan adalah tidak adanya pasar induk dan pelabuhan internasional, termasuk jembatan yang akan menyeberangkan logistik ini ke daratan yang ada di Pulau Kalimantan.
“Kita berharap jalur-jalur lingkar di sekitarnya dapat juga dikembangkan, kemudian harus dibentuk juga ekosistem logistik yang kuat sehingga siap menyambut dermaga internasiona itu,” pungkasnya.