IFAKTA – Indeks saham berjangka Amerika Serikat anjlok tajam pada Minggu malam (23/6), menyusul meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah Washington melancarkan serangan terhadap situs nuklir Iran pada akhir pekan.
Investor terlihat berbondong-bondong meninggalkan aset berisiko seperti saham dan beralih ke aset aman (safe haven) seperti emas dan obligasi pemerintah. Indeks Dow Jones berjangka turun lebih dari 300 poin dalam perdagangan awal, sementara kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq masing-masing juga melemah tajam, mencerminkan kekhawatiran pasar akan potensi eskalasi konflik yang lebih luas.
Langkah militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran memicu gelombang ketidakpastian global, dengan para analis memperingatkan bahwa tindakan ini dapat membahayakan stabilitas kawasan dan menimbulkan respons balasan yang tak terduga dari Teheran.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pasar tengah menghadapi momen genting. Investor jelas sedang melakukan repricing terhadap risiko geopolitik yang meningkat drastis dalam waktu singkat,” ujar seorang analis pasar global dari New York.
Selain saham, harga minyak mentah juga melonjak dalam perdagangan Asia, karena pasar mengantisipasi potensi gangguan pasokan dari kawasan penghasil minyak utama dunia.
Situasi ini menambah tekanan bagi investor yang sebelumnya sudah bergulat dengan kekhawatiran terhadap inflasi, suku bunga tinggi, dan ketidakpastian menjelang pemilu AS.
Para pelaku pasar kini akan mencermati respons lebih lanjut dari pemerintah Iran serta pernyataan resmi Gedung Putih, yang dapat menjadi kunci arah pergerakan pasar dalam beberapa hari mendatang. (Jo)