Nampak lubang menganga tepat di badan jembatan akibat ambrolnya struktur bangunan tersebut menyebabkan terganggunya mobilitas warga terutama roda empat yang tak dapat lagi melintas.(Poto: istimewa).
Nganjuk, ifakta.co – Sebuah jembatan tua yang menjadi jalur vital penghubung antar dusun di Dusun Dance, Desa Bajang, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk, ambrol pada Kamis malam (19/6/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
Ambrolnya jembatan tersebut mengakibatkan lubang selebar 70 sentimeter yang menganga di tengah badan jembatan. Meski kendaraan roda dua masih bisa melintas dengan sangat hati-hati, kendaraan roda empat dipastikan tidak dapat melintasi jalur tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa ini menyebabkan terganggunya mobilitas warga, khususnya dalam pendistribusian hasil panen palawija yang selama ini sangat bergantung pada akses jembatan tersebut. Beberapa kendaraan besar dilaporkan harus putar balik karena tidak dapat melintasi jembatan. Salah satunya adalah truk pengangkut hasil panen yang terpaksa kembali karena tidak ada jalur alternatif yang cukup dekat.
Warga kini harus menggunakan jalur lain yang jaraknya jauh lebih memutar, sehingga menambah waktu dan biaya distribusi hasil pertanian.
Jembatan yang diperkirakan dibangun sekitar 40 tahun lalu ini diketahui merupakan satu-satunya akses penghubung utama bagi warga setempat. Ironisnya, kerusakan pada struktur jembatan sudah menunjukkan tanda-tanda sejak lama, namun belum ada penanganan serius dari pemerintah daerah.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Ngluyu, Andri Teguh Prasetyo, menyatakan kekecewaannya atas kejadian tersebut. Menurutnya, ambrolnya jembatan bukan disebabkan oleh faktor alam, melainkan akibat kelalaian dalam pemeliharaan infrastruktur.
“Penyangga dari kayu sudah lapuk, tidak ada perawatan bertahun-tahun. Sekarang ambrol. Ini bukan bencana alam, ini bencana kelalaian,” tegas Andri saat dikonfirmasi pada Jumat (20/6/2025).
Ia menambahkan bahwa ambrolnya jembatan ini merupakan bom waktu yang akhirnya meledak karena tidak adanya peremajaan infrastruktur secara berkala.
Untuk sementara, warga telah memasang peringatan darurat berupa spanduk bertuliskan “Harap hati-hati, jembatan ambles” guna mencegah terjadinya kecelakaan lebih lanjut.
Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat untuk membangun jembatan baru atau memperbaiki struktur yang rusak, mengingat pentingnya jalur tersebut bagi perekonomian dan aktivitas masyarakat sekitar.
(may).