Peran Media Dalam Pemberitaan untuk Menurunkan Stigma dan Diskriminasi Tehadap 5 Populasi Kunci Terkait Informasi Resiko Penularan HIV/AIDS

- Jurnalis

Rabu, 29 Juni 2022 - 13:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – masih banyaknya masyarakat yang belum memahami tentang resiko penularan.
HIV dan AIDS secara benar, maka Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) mengadakan Training untuk Jurnalis, tentang “Peran Jurnalis Dalam Pemberitaan Terkait Isu HIV dan AIDS”.

Dalam training 2 hari tersebut OPSI mengundang perwakilan dari Kemenkes RI dan 30 peserta dari beragam kalangan, Jurnalis, Orang Populasi Kunci, Orang Dengan HIV. Acara digelar di Jakarta Pusat, pada hari Kamis – Jum’at (23-24/6/22).

Menurut Dr. Rian permana dari Perwakilan Kementerian Kesehatan RI, Orang Yang berperilaku beresiko , mempunyai risiko lebih tinggi dari orang biasa untuk terpapar HIV/AIDS . Kemudian tidak menyadari status HIV nya sehingga Perilaku beresiko berpotensi menularkan HIV/AIDS ke orang lain,dengan penularan yang tidak mudah untuk menular selain dengan hubungan perilaku beresiko.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dr. Rian Hermana. Epid. Muda. Kemenkes

Dokter Rian menerangkan Orang yang beresiko tinggi untuk terpapar HIV/AIDS dimana orang tersebut bisa terkena Infeksi Menular Seksual atau IMS. IMS merupakan penyakit yang diakibatkan adanya hubungan seksual, baik melalui seks vaginal, anal, ataupun oral.

Populasi rentan HIV/AIDS terdiri dari populasi kunci dan populasi non kunci .
“Seperti Wanita Pekerja Sexual (WPS), Lelaki Sex Lelaki (LSL), Transgender, Pengguna Napza Suntik (Penasun), dan Warga Binaan Permasyarakatan (WBP),” kata Dr Rian.
Sedangkan Populasi Non Kunci adalah Orang yang melakukan perilaku sex beresiko bisa tanpa sadar terpapar HIV/AIDS.
Hasil pemodelan dengan Asian Epidemic Model (AEM), menunjukkan 70% dari jumlah Orang dengan HIV/AIDS berasal dari populasi Non kunci (non key population).

“Populasi Non Kunci yaitu ibu hamil, pasien TBC, pasangan Orang Dengan HIV/AIDS, orang dengan Hepatitis, orang yang datang kelayanan dengan tanda gejala penurunan kekebalan daya tahan tubuh ,” tambah Dokter Rian.


Pihak penyelenggara, OPSI adalah kepanjangan dari Organisasi Perubahan Sosial Indonesia, yang bergerak dibidang Advokasi ( human right) terkait isu kesetaraan gender dan hak-hak komunitas populasi kunci dalam informasi HIV dan AIDS.

Diharapkan di tahun ,2030 diharapkan sudah menjadi Endemi setatusnya.Program yang di canangkan Pemerintah dan OPSI di dalam nya mendukung hal tersebut. bersama pemerintah dalam hal ini Departemen kementrian Kesehatan adalah treatment 95/95/95. 95-95-95 adalah tiga target yang ingin dicapai dalam menuju target Ending AIDS. 95% orang dengan HIV mengetahui statusnya, 95% Orang dengan HIV mendapatkan pengobatan ARV dan 95% ODHIV ON ARV dimana virus HIV-AIDS tersupresi.


“Kita ingin teman-teman jurnalis ikut berperan dalam informasi tentang ODHA, Karena masih banyaknya berita miring tentang penularan HIV/AIDS dimasyarakat ” kata JC.


Dalam keterangannya Kemenkes RI akan terus aktif melakukan promotif yaitu meliputi:
a. iklan layanan masyarakat;
b. kampanye penggunaan kondom pada setiap hubungan seks berisiko dan penularan penyakit;
c. promosi kesehatan bagi remaja dan dewasa muda;
d. peningkatan kapasitas dalam promosi pencegahan penyalahgunaan Napza dan penularan HIV kepada tenaga kesehatan, tenaga non kesehatan yang terlatih;
e. program promosi kesehatan lainnya.

Berita Terkait

Diabetes: Kenali dan Kendali Segera!
Komitmen Pemerintah Menuju Indonesia Ending AIDS 2030
RSUD Tamansari Bersama Bazis dan Perdani Gelar Operasi Katarak Gratis
Dragon Massage Jakbar Hadirkan Pijat Tradisional dan Shiatsu, Cocok untuk Relaksasi!
RSUD Taman Sari Buka Layanan Konsultasi Soal Terindikasi Gangguan Mental Dampak Pemilu 2024
Relawan Srikandi GM Kembali Dampingi Mbah Iksan Jalani Perawatan Luka Pasca Operasi
Bripka Fitra, Gigih dan Setia Dampingi Lansia Terlantar di Nganjuk Hingga Sukses Jalani Operasi di Kaki
Peduli Warga Binaannya, Bhabinkamtibmas Polsek Nganjuk Kota Salurkan Bantuan Sembako pada ODGJ

Berita Terkait

Rabu, 24 April 2024 - 18:31 WIB

Pemkot Tangsel Raih Penghargaan Standar Pelayanan Minimal Kategori Terbaik se-Indonesia

Rabu, 24 April 2024 - 17:25 WIB

Kota Tangerang dan Kota Yantai Sepakat Jadi Sister City

Rabu, 24 April 2024 - 17:21 WIB

Babinsa Serka A Kosim Hadiri Pelantikan Dan Pengukuhan MUI Kec Kemiri Masa Khidmat 2023-2028

Rabu, 24 April 2024 - 17:15 WIB

Wakili Dandim Kasdim Tigaraksa Pimpin Apel PAM RI1

Rabu, 24 April 2024 - 15:55 WIB

Sadis, Tante Kandung Habisi Nyawa Bocah 7 Tahun

Selasa, 23 April 2024 - 21:03 WIB

Lewat Perwal No.47 Tahun 2019, Senjata Pemkot Tangsel Berantas Kabel Fiber Optik yang Semrawut

Selasa, 23 April 2024 - 20:56 WIB

Kapolres Diminta Evaluasi Kinerja Kapolsek Pinang

Senin, 22 April 2024 - 21:17 WIB

Kawasan Pasar Ciputat Siap Dirapihkan, Pilar: Tidak Ada Lagi Pedagang yang Berjualan di Bahu Jalan

Berita Terbaru

Regional

Kota Tangerang dan Kota Yantai Sepakat Jadi Sister City

Rabu, 24 Apr 2024 - 17:25 WIB

Regional

Wakili Dandim Kasdim Tigaraksa Pimpin Apel PAM RI1

Rabu, 24 Apr 2024 - 17:15 WIB

Eksplorasi konten lain dari ifakta.co

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca