KOTA TANGERANG, IFAKTA.CO – Dinas Permukiman Perumahan dan Pertanahan (Perkim) Kota Tangerang tetap menggelar lelang proyek, meski sudah mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan soal adanya indikasi permainan mafia proyek dan pengaturan lelang tersebut.
Sementara dilansir dari DimensiNews, tiga paket “jumbo” mulai dilelang dari pekan lalu. Paket proyek itu adalah pembangunan Rumah Sakit Jurumudi Baru Rp 20 miliar yang merupakan proyek lanjutan, proyek pembangunan Rumah Sakit Panunggangan Barat dengan pagu anggaran Rp 34 miliar lebih, dan pembangunan sarana prasarana olah raga Rp 44 miliar lebih.
“Tiga paket proyek ini termasuk yang kita indikasikan ditunggangi oleh oknum aparat penegak hukum yang dibawa oleh oknum rekanan,” ujar Ketua DPD BPAN Banten, Muhammad Jaenudin, kepada sejumlah wartawan, Jumat (19/05/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, BPAN Banten menduga “tunduknya” Dinas Perkim dan bagian Pengadaan Barang dan Jasa atas tekanan oknum APH dengan pegangan sejumlah temuan di beberapa proyek dinas di tahun-tahun sebelumnya.
Pria yang akrab disapa Zainal ini menduga ada indikasi “barter kasus” dalam pengaturan proyek di Perkim ini. Sehingga oknum rekan dan pengusaha dengan leluasa melakukan lobi-lobi.
“Dari awal kita menduga proyek-proyek besar Perkim ini memang diatur. Ada belasan proyek dengan total anggaran hampir 200 miliar rupiah. Rupanya yang tiga paket ini yang kita duga sudah jelas pembagiannya,” paparnya.
Sambung Zainal, kami menduga korelasinya ke temuan APH di proyek perkim. BPAN Banten masih menunggu dokumen LHP BPK atas audit yang dilakukan di Pemkot Tangerang, khusunya di Dinas Perkim.
Halaman : 1 2 Selanjutnya