Sepasang Suami Istri ini Merasakan JKN-KIS Hadir dengan Kebaikan tak Ternilai

- Jurnalis

Sabtu, 28 Desember 2019 - 08:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ifakta.co, Jakarta – Mempersiapkan jaminan kesehatan sejak dini memang harus dilakukan bagi seluruh masyarakat. Penyakit yang tak menentu kapan menyerang membuat semua tidak perlu mengkhawatirkan kondisi tersebut, karena sudah ada jaminan kesehatan yang menjamin kesehatan masyarakat.

Itulah yang dilakukan pasangan suami istri Ronald dan Henny. Sejak mereka menikah pada awal tahun 2014, pasangan suami istri tersebut sepakat untuk memilih Program JKN-KIS sebagai penjamin kesehatan mereka.

Kondisi yang berada jauh dari orang tua dan harus merantau ini membuat mereka ingin belajar mandiri dan mencoba untuk tidak bergantung lagi kepada orang tua.

“Awal kami tergabung dalam kepesertaan JKN-KIS ini setelah kami menikah. Keadaan jauh dari keluarga karena harus merantau keluar daerah sehingga harus mandiri dan mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi termasuk ketika kami sakit,” ungkap Henny saat ditemui ifakta.co, Jum’at 27 Desember 2019.

Henny mengatakan bahwa mereka hanya sanggup untuk menjadi peserta kelas 3 yang dapat dikatakan iuran paling rendah. Namun, bukan berarti dirinya menyepelekan dalam hal membayar iuran.

Tidak pernah terpikirkan daam benak Henny beserta suaminya untuk telat membayar iuran, karena ia merasa dengan iuran yang ia bayarkan menjadi tabungannya bersama suami ketika nanti sakit. Sehingga jika sakit itu datang, baik ia atau pun suami dapat dapat menggunakan JKN-KIS tersebut untuk berobat.

“Meskipun kami terdaftar di kelas 3, hal yang paling diutamakan oleh kami adalah bayar iuran dulu. Meskipun sekarang kita belum menggunakannya, itu bisa dijadikan sebagai tabungan ketika kita sakit nanti. Selain itu juga kan iurannya bisa buat peserta lain yang butuh pengobatan,” lanjut Henny.

Henny menceritakan kepada tim Jamkesnews, bagaimana saat sang suami menggunakan kartu KIS nya untuk berobat. Peristwa tersebut terjadi berawal sejak tahun lalu ketika Ronald menderita hipertensi.

Awalnya, sang suami memedulikan kondisi tersebut. Sampai pada akhirnya penyakit yang dialami sang suami makin parah dan sampai akhirnya dokter mendiagnosa bahwa suaminya menderita gagal ginjal kronis. Kondisi tersebut mengharuskan suaminya untuk melakukan cuci darah secara rutin dua kali seminggu.

Beruntung bagi Ronald karena dirinya sudah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS. Seluruh biaya untuk melakukan cci darah sudah dijamin oleh program tersebut. Henny sebagai istri mengatakan sangat berterima kasih kepada Program JKN-KIS karena telah membantu suaminya untuk proses cuci darah.

“Jujur, kami sangat terbantu sekali dengan JKN-KIS ini, biaya sekali cuci darah suami saya sebesar 1,1 juta rupiah dan harus dilakukan delapan kali dalam sebulan. Sedangkan kami hanya terdaftar kelas 3 yang per bulannya 25.500 rupiah per orangnya. Bisa dibayangkan berapa besar kebaikan yang telah JKN-KIS hadirkan untuk kami,” tambahnya.

Di tengah dinamika yang sedang bergulir, Henny merasa tidak keberatan jika iurannya harus disesuaikan. Ia berharap jika iuran tetap disesuaikan, pelayanan di fasilitas kesehatan akan ditingkatkan agar peserta merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. (My)

Baca juga :  Warga Kapuk Sawah Cengkareng Keluhkan PT LGT Chrome Buang Limbah B3 di Selokan Air

Berita Terkait

Perkuat GKSTTB, Kader PKK Harus Siap Jadi Agen Perubahan Bagi Lingkungan
Cemari Lingkungan, Aktivis Minta LH Tertibkan Penampungan Limbah Olie Bekas di Pangkalan Pasir 3 Cilincing
Cegah Paparan Terorisme, Eks Napiter Ken Setiawan Jadi Pembicara Diskusi Kewaspadaan Dini di Kesbangpol Jakbar
PWI Jaya Telah Resmi Melangsungkan OKK Angkatan 17 di Majalah Hidup
Tingkatan Minat Baca Anak Pemkot Jakpus Roadshow Bunda PAUD dan Bunda Literasi
Soal Wahana Hiburan di Lapangan Citra 5 Pegadungan, RW Kiki Pastikan Jaga Kondusifitas Wilayah
Menyambut HUT RI Ke- 79 RW 03 Palmerah Gelar Kompetisi Futsal Antar RT
Kasus Dugaan Penyerobotan dan Pemanfaatan Lahan City Park Masuk Tahap Penyidikan

Berita Terkait

Kamis, 25 Juli 2024 - 20:12 WIB

Kasdim 0510/Tigaraksa Hadiri Pemusnahan BB Kejari Kabupaten Tangerang

Kamis, 25 Juli 2024 - 15:52 WIB

Kejari Kabupaten Tangerang, Musnahkan Barang Bukti 86 Perkara Pidana Yang Telah Inkracht

Rabu, 24 Juli 2024 - 13:48 WIB

Dandim 0510/Tigaraksa Pantau Langsung Donor Darah: Jaga Stock Darah Untuk Masyarakat

Selasa, 23 Juli 2024 - 18:18 WIB

Gelar Pelatihan Video Kreatif, Benyamin: Wujudkan SDM Tangsel yang Unggul di Era Digital

Selasa, 23 Juli 2024 - 17:22 WIB

PT Karya Muda Indochem Group Gelar Santunan Anak Yatim Piatu

Selasa, 23 Juli 2024 - 17:02 WIB

Pj Bupati Apresiasi Kolaborasi Bapenda dengan IPPAT, Tingkatkan Perolehan PAD

Senin, 22 Juli 2024 - 00:21 WIB

Ulang Tahun Bisma, Cucu Pertama Sekjen Apdesi Kabupaten Tangerang Diisi Acara Tasyakuran

Senin, 22 Juli 2024 - 00:12 WIB

Proyek Siluman SPAL Diduga Dikerjakan Amburadul Tanpa Memikirkan Mutu dan Kualitasnya

Berita Terbaru

Kegiatan santunan anak yatim di SDN 01 Sidoko Gunung Kaler (Poto: ifakta.co/sibti)

Pendidikan

Peduli Sesama, SDN 01 Sidoko Gunung Kaler Santuni Yatim

Jumat, 26 Jul 2024 - 13:13 WIB

Eksplorasi konten lain dari ifakta.co

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca