NGANJUK ifakta.co- Sebanyak 113 bidang tanah milik warga Nganjuk yang terkena jalur Proyek Stategis Nasional (PSN) akhirnya mendapatkan ganti rugi untuk pengadaan Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Ganti rugi itu tercapai setelah melalui proses negosiasi yang cukup panjang.
Plt.Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menjelaskan panjangnya proses pembebasan tanah tersebut lantaran mekanisme yang harus dilewati memang membutuhkan waktu tahap demi tahap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ganti rugi akhirnya tercapai setelah melalui proses panjang karena terdapat pembaharuan harga ganti rugi tanah sesuai dengan nilai jual objek pajaknya,” papar Marhaen pada Senin (29/11/21).
Ia juga mengatakan selain dari adanya penghitungan ulang harga tanah, juga karena prosesnya berjenjang dari mulai BPN Kabupaten Nganjuk, BPN Propinsi Jatim, Gubernur Jatim hingga BPN pusat dan sejumlah Kementrian.
“Dari 255 bidang tanah yang harus dibebaskan untuk Bendungan Semantok, di tahap awal sebanyak 113 bidang tanah yang sudah di setujui pemberian pembayaran ganti rugi kepada pemilik tanah di dua desa yakni 65 bidang tanah milik warga Sambi Kerep dan 48 bidang tanah milik warga Tritik ,”sambungnya.
Untuk selebihnya sebanyak 142 bidang tanah lagi yang masih diusulkan agar mendapatkan uang ganti rugi.
“Hari ini 113 bidang yang kami serah terimakan, sedangkan yang 142 masih dalam proses, berkasnya sudah kami kirim ke Sleman semoga segera selesai sebab kemarin masih ada berkas yang masih belum terpenuhi dan masih ada 3 orang yang belum mau tanda tangan,” terang Kang Marhaen, sapaan akrabnya.
Menyikapi hal itu ia mengaku punya rasa empati tersendiri.
“Perlu adanya pendekatan- pendekatan untuk ke – 3 warga tersebut karena kalau dikembalikan lagi keberadaan Bendungan Semantok ini kan semuanya untuk masyarakat lagi,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu Marhaen juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada banyak pihak.
“Sekali lagi selamat dan sukses kepada masyarakat yang telah mendapatkan haknya, alhamdulilah semua nampak sumringah bahkan tadi Bu Supiati telah menerima dana sebesar 1,8 M dan Bapak Yusuf menerima 1,1 M,” tuturnya.
Marhaen berharap uang ganti rugi tersebut nantinya akan digunakan dengan sebaik mungkin paling tidak digunakan untuk membeli rumah yang lebih baik dari sebelumnya.
Diakhir sambutannya Marhaen mewakili pemerintah Kabupaten Nganjuk, mengucapkan terma kasih kepada warga Desa Sambi Kerep dan Desan Tritik yang sudah merelakan tanahnya untuk pembuatan Bendungan terbesar se- Asia itu.
“Kepada semua pihak yang mendukung PSN Semantok yang ada di Kecamatan Rejoso mulai dari BPWS, BPN baik pusat maupun daerah, Forpimda Jawa Timur sampai forpimda Kecamatan termasuk lurah Sambikerep dan lurah Tritik yang selalu berkomunikasi dengan baik di setiap permasalahan yang ada,” pungkas Marhaen Djumadi.
(MAYANG).
