TANGERANG, ifakta co – Kembali terjadi seorang pegawai Bang BRI Unit Kronjo inisial (H) yang menjabat sebagai mantri diduga menakuti-nakuti nasabah dengan dalih jika tidak dibayarkan angsurannya rumah akan disegel silahkan bayar.
Hal tersebut dikemukan oleh seorang Ibu selaku orang tua nasabah sebut saja Ratminah warga Kampung Pagebangan Desa Cijeruk Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang.
Menanggapi adanya dugaan intimidasi Ipunk aktivis muda Kabupaten Tangerang juga selaku ketua Aliansi Masyarakat Tangerang Raya (ALMATARA) mengecam keras atas tindakan seorang pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang bertugas di Unit Kronjo setelah adanya laporan masyarakat kepada anggotanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tidak sepatutnya seorang pegawai bank menagih nasabahnya jika adanya ketelatan dalam pembayaran itu hal yang biasa namanya kredit bisnis ada kalanya lancar ada juga faktor keadaan yang kurang memadai,” tegas Ipunk kepada ifakta.co, Senin (28/4).
Nasabah juga kata dia sudah ada niat untuk membayar dengan cara mencicil sesuai kemampuan walaupun tidak pas dengan jumlah angsuran tiap bulannya.
“Jika sudah adanya memaksakan atau menakuti nakuti orang tua nasabah itu sudah jelas salah dan melanggar kode etik yang sudah diterapkan” ungkapnya.
Dia meminta kepada pimpinan cabang BRI Kronjo untuk segera melakukan edukasi kembali terhadap semua pegawai pegawainya. Nasabah atau debitur itu udah ada klaim asuransi jika dalam perjalanan kontrak hutang mengalami kendala kemacetan,” tegas Bang Ipunk
Peristiwa tidak mengenakan tersebut menimpa seorang keluarga Nasabah bernama (K) warga Kp. Pagebangan RT 008/003 Desa Cijeruk, Kecamtaan Mekkar Baru,
“Saya diancam jika tidak membayar angsuran rumah akan di segel diketahui nasabah tersebut sedang berada di luar negeri saudi arabia untuk bekerja demi kebutuhan keluarganya,” kata orang tua nasabah pada Minggu (27/04/25).
K menjelaskan, anaknya yang bernama Ratminah adalah nasabah bank BRI, tapi Ratminah kata dia saat ini tengah bekerja menjadi TKI di Arab Saudi. Sehingga sebagai orang tua dirinya yang menghadapi orang bank jika ada masalah keterlambatan angsuran
“Biasa kita bayar diakhir bulan, jadi gak usah ancam-ancam pasti dibayar,” imbuhnya.
Kejadian ini sama persis pada pegawai MBM Cabang Balaraja Supriadi yang kini sudah di pindah kerjakan tugasnya karena diduga sudah melakukan intimidasi terhadap nasabah yang telat bayar.
Sementara itu, Muhammad Haris Muhaisibi pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Kronjo saat dikonfirmasi melalui whatsapp dirinya tidak bisa berkomentar apapun dan memilih diam seribu bahasa atas kejadian ini.
(alx)
