JAKARTA, ifakta.co – Sejumlah perwakilan eks pramugari dan pramugara Garuda Indonesia hari ini Selasa, 18 Februari 2025 mendatangi gedung Nusantara 1 DPR Senayan untuk menyampaikan haknya sebagai warga negara melalui saluran Rapat Dengar Pendapat Umum dengan DPR-RI.
Mereka diterima langsung oleh Pimpinan Rapat Sdr. Eko Hendro Purnomo yang biasa disapa Eko Patrio yang juga Wakil Ketua Komisi Vi bersama pimpinan dan Anggota DPR-RI lainnya yang tergabung di Komisi VI yang membidangi BUMN.
Para eks cabin crew itu menyampaikan bahwa setelah terjadinya pengurangan besar, tak tanggung-tanggung pada saat covid dan ditambah keuangan Garuda Indonesia yg sulit pada saat itu pengurangan yg terjadi hingga 700an crew.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka semua berharap dapat kembali bekerja pada waktunya nanti.
Sayangnya menurut perwakilan eks pramugari, harapan yang mereka tunggu-tunggu menjadi sirna ketika periode 2024 Garuda Indonesia buka lowongan kerja dengan salah satu syarat yaitu Zero Hour atau non pengalaman.
“Lalu bagaimana dengan keberadaan kami yang kerja dalam kondisi baik namun harus terpaksa menerima keputusan pengurangan demi kebaikan Garuda Indonesia pada saat itu dan saat ini kami tidak bisa melamar karena kami kategori berpengalaman dan rata-rata usia produktif,” kata Agestia.
Anehnya lagi kata Agestia, setiap periode haji pihaknya semua dipanggil dan diundang untuk bekerja non reguler atau by project dan setelah musim Haji selesai kembali dirumahkan.
Hal ini kata dia sudah berlangsung dari 2023, 2024 dan saat ini yg sedang berlangsung menjelang musim haji 2025 esok.
Mendengar hal tersebut para legislator DPR-RI geram dan berjanji untuk meminta pihak Garuda Indonesia memprioritaskan mereka kembali bekerja sesuai bidang dan pengalaman mereka tersebut secara Reguler.
Senada dengan Hal tersebut Wakil ketua komisi VI DPR-RI lainnya Andre Rosiade meminta untuk meraka diberikan hak yang sama serta prioritas kepada pramugari yang memiliki pengalaman.
Selain itu dia meminta pihak Garuda Indonesia tidak membuat syarat prasyarat yang diskriminatif termasuk jenjang pendidikan yang rencananya akan diberlakukan Pramugari dengan minimal Pendidikan S1 dengan mempertimbangkan pendidikan SMA sederajat untuk diberi kesempatan upgrading hingga ke sarjana.serta melihat dan mempertimbangkan pengalaman dan etos kerja mereka selama itu.
“Kita ketahui bersama tugas utama Peamugari adalah Hospitality yang bisa dilakukan oleh mereka yang sekalipun hanya tingkatan SMA sederajat,” kata Andre.
Para legislator lainpun sepakat dan kegiatan ditutup foto bersama perwakilan eks pramugari dan seluruh legislator yang hadir,
Mereka semua yakin pada kepemimpinan Wamildan Tsani saat ini maskapai kebanggaan Indonesia ini, Garuda Indonesia akan jauh lebih baik.
(my)
