iFakta.co, Jakarta – Burhan (40) pengungsi pencari suaka asal Etiopia ini terpaksa menjual telepon seluler jenis tablednya, untuk membeli makanan. Menurutnya, ia dan teman-teman pengungsi lainnya, sejak pagi hingga sore ini belum mendapatkan jatah makanan.
“Dari pagi saya belum makan,” ujarnya dengan menggunakan bahasa Indonesia di pos pengamanan pengungsi Jl. Bedugul, Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis 22 Agustus 2019 sore.
Satu jam sebelumnya ratusan pencari suaka ramai -ramai menyerbu pos pengamanan di penampungan Jl. Bedugul, Daan Mogot Baru, Kalideres. Hal itu dilakukan karena mereka sudah tidak mendapatkan bantuan lagi dari pemerintah DKI Jakarta maupun dari UNHCR.
“Kami kelaparan, dari pagi tidak dapat minum dan belum makan. Banyak anak-anak nenangis belum makan,” ujar para pencari suaka di pos pengamanan, Kalideres Kamis, 22 Agustus 2019 sore.
Ali pencari suaka asal Sudan mengaku tidak memiliki uang untuk beli makan sendiri. Karena sudah tidak ada bantuan dia memilih untuk berpuasa hari ini. Tapi dia menyebut, untuk anak-anak dan ibu dia memohon untuk di prioritaskan.
“Anak-anak disini kelaparan, itu juga ibu hamil kasihan. Kalau saya tidak apa-apa puasa saja,” ujarnya di penampungan dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata.
Salah satu anggota petugas keamaanan dari Polsek Kalideres Iptu Iwan A yang sedang berjaga mecoba menenangkan para pencari suaka. Dia mengatakan kepada pencari suaka untuk tenang dan bersabar.
“Tenang-tenang, kalian harus bersabar dulu. Sebentar saya hubungi UNHCR,” ujarnya. (amy)