PPDB Negeri di Prabumulih Diduga Sarat Titipan dan Suap

- Jurnalis

Selasa, 10 Juni 2025 - 08:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi : anak murid SMP (ifakta)

Ilustrasi : anak murid SMP (ifakta)

PRABUMULIH, ifakta.co — Penerimaan murid baru tahun ajaran 2025/2026 kembali memicu kemarahan warga, khususnya para orang tua di Kota Prabumulih. Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk SD, SMP, SMA dan Penerimaan Peserta Didik Baru Madrasah (PPDBM) menuai protes karena dianggap sarat kecurangan dan tidak transparan.

Setiap tahun, proses penerimaan di sekolah negeri seakan menjadi ajang “permainan tertutup” yang memaksa orang tua mengeluarkan biaya jutaan rupiah, tanpa jaminan anak mereka diterima.

Seorang ibu mengaku berkas pendaftaran anaknya ditolak padahal masa pendaftaran belum berakhir.
“Madak’i, waktu pendaftaran bae belum ditutup, tapi berkas kami sudah ditolak. Apo sudah banyak titipan dari pejabat atau yang pake duit sogok’an?” ujarnya geram, Selasa (10/6).

Keluhan juga membanjiri media sosial sejak 9 Juni 2025. Sejumlah orang tua mempertanyakan keadilan sistem zonasi.

“Ngapo pak, anak kami yang jarak rumah cuma 800 meter dari sekolah dak lulus, sedangkan yang jauh biso lulus? Padahal sudah pakai jalur domisili,” protes warga lain.

Baca juga :  Miris! Kondisi SDN Gandaria I, II, III di Tangerang Butuh Perhatian Serius

Tak hanya itu, jalur untuk keluarga kurang mampu pun dianggap tidak adil.

“Kami wong miskin, masuk pakai jalur PKH masih dak lulus. Sekolah negeri ini apo cuma untuk wong kayo samo anak pejabat bae?” keluh seorang ibu.

Seorang bapak bahkan menyebut sistem ini tak bisa diakses tanpa uang atau koneksi.
“Nak masuk sekolah negeri, kalo dak pake orang dalam atau duit pelicin, dak bakal biso. Kami cuma rakyat miskin.”

Baca juga :  Komitmen Nol Rupiah Bupati Nganjuk saat Lantik 278 Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah

Keluhan serupa datang dari berbagai penjuru kota. Banyak orang tua mengaku anaknya menangis karena gagal masuk sekolah negeri, meski memenuhi syarat.

Masyarakat menduga kuat ada praktik titipan, sogokan, dan manipulasi data di balik proses seleksi. Mereka meminta Wali Kota Prabumulih dan aparat hukum segera turun tangan.

Aktivis dan media lokal mendesak pemerintah bertindak tegas. Proses penerimaan murid baru harus adil, transparan, dan bebas dari praktik korupsi.

(dy)

Berita Terkait

Komitmen Nol Rupiah Bupati Nganjuk saat Lantik 278 Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah
Miris! Kondisi SDN Gandaria I, II, III di Tangerang Butuh Perhatian Serius
Kemendikbud Tersandung Kasus Korupsi, Di Riau Siswa Gadai HP Untuk Bayar Ujian
Bersyukur, Berpisah, dan Melangkah Menuju Masa Depan Gemilang
Gubernur Banten Andra Soni Resmikan Gedung SDIT Bunayya Qurrota’aini Kota Serang
Edukasi Tertib Lalu Lintas dan Antisipasi Kenakalan Remaja di SMAN 16 Kota Bekasi
Atap TK Dharma Wanita Kemlokolegi Ambruk, 30 Anak Terpaksa Belajar Sementara di Kantor Desa
TMMD Buka Akses Pendidikan: Jalan Rusak Menuju SDN Ngepung 1 Nganjuk Kini Mulai Diperbaiki

Berita Terkait

Selasa, 10 Juni 2025 - 08:50 WIB

PPDB Negeri di Prabumulih Diduga Sarat Titipan dan Suap

Minggu, 8 Juni 2025 - 08:11 WIB

Komitmen Nol Rupiah Bupati Nganjuk saat Lantik 278 Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah

Sabtu, 7 Juni 2025 - 23:35 WIB

Miris! Kondisi SDN Gandaria I, II, III di Tangerang Butuh Perhatian Serius

Kamis, 5 Juni 2025 - 09:23 WIB

Kemendikbud Tersandung Kasus Korupsi, Di Riau Siswa Gadai HP Untuk Bayar Ujian

Kamis, 5 Juni 2025 - 08:53 WIB

Bersyukur, Berpisah, dan Melangkah Menuju Masa Depan Gemilang

Berita Terbaru