IFAKTA.CO | Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) tengah mengembangkan rencana potensial untuk memvaksinasi unggas terhadap flu burung, dalam upaya mencegah penyebaran virus mematikan yang semakin mengancam industri peternakan dan kesehatan masyarakat.
Langkah ini menandai titik balik besar dalam pendekatan AS terhadap penyakit hewan. Selama ini, Amerika lebih mengandalkan metode pengendalian seperti pemusnahan massal unggas terinfeksi, pelarangan distribusi, dan peningkatan biosekuriti. Namun, penyebaran luas virus flu burung jenis H5N1 yang sangat patogen dalam beberapa tahun terakhir termasuk kasus penularan ke manusia dan mamalia lain mendorong pemerintah mempertimbangkan solusi jangka panjang berupa vaksinasi.
Para pejabat USDA menyatakan bahwa mereka sedang meninjau efektivitas berbagai vaksin, termasuk uji coba laboratorium dan lapangan. Jika disetujui, vaksinasi ini akan menjadi yang pertama diterapkan secara nasional pada unggas di AS.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun demikian, langkah ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi hambatan perdagangan, karena beberapa negara mitra dagang, termasuk Uni Eropa dan Tiongkok, mungkin melarang impor unggas yang telah divaksinasi, karena kesulitan dalam membedakan antara hewan yang divaksin dan yang terinfeksi.
Industri peternakan pun terbelah. Sebagian menyambut baik inisiatif ini sebagai perlindungan terhadap kerugian besar akibat wabah, sementara sebagian lainnya khawatir akan dampak ekonomi dari potensi pembatasan ekspor.
Keputusan akhir masih dalam tahap pertimbangan, namun para ahli penyakit hewan mendesak tindakan cepat seiring meningkatnya kasus flu burung di berbagai belahan dunia, termasuk kemunculan virus pada susu sapi dan infeksi pada manusia yang bekerja di peternakan.
Jika berhasil diterapkan, vaksinasi unggas akan menjadi langkah besar dalam memperkuat ketahanan pangan dan kesehatan publik di era ancaman zoonosis global.
(Jo)