Navolato, Meksiko, ifakta.co – Jorge Humberto Figueroa Benítez, yang dikenal dengan julukan “El Perris”, tewas dalam baku tembak dengan militer Meksiko pada Jumat, 23 Mei 2025, di Navolato, negara bagian Sinaloa. Ia merupakan tokoh penting dalam faksi “Los Chapitos” yang dipimpin oleh Ovidio Guzmán, putra dari gembong narkoba terkenal Joaquín “El Chapo” Guzmán.
El Perris diketahui menjabat sebagai kepala keamanan kelompok tersebut dan terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan, termasuk serangan brutal di Culiacán pada 2019 yang dikenal sebagai “Culiacanazo”.
Menurut otoritas setempat, insiden terjadi saat pasukan militer berupaya menangkap El Perris. Ia dilaporkan melepaskan tembakan terlebih dahulu, sehingga memicu baku tembak yang akhirnya menewaskannya di tempat kejadian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah Amerika Serikat sebelumnya telah menawarkan hadiah sebesar USD 1 juta (sekitar Rp16,2 miliar) bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapannya. El Perris dianggap berperan besar dalam jaringan perdagangan fentanil yang menyasar pasar AS.
Kematian El Perris terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara dua faksi utama dalam Kartel Sinaloa: kelompok Los Chapitos dan kelompok yang loyal kepada Ismael “El Mayo” Zambada. Sejak penangkapan El Mayo di Texas pada Juli 2024, kekerasan antar faksi meningkat drastis, menyebabkan lebih dari 100 orang tewas atau hilang, serta berdampak pada penutupan sekolah dan bisnis di wilayah Sinaloa.
Para analis memperkirakan kematian El Perris akan memicu pergeseran signifikan dalam struktur kekuasaan Kartel Sinaloa. Potensi eskalasi konflik antar faksi masih menjadi perhatian utama bagi pemerintah Meksiko dan komunitas internasional.
(Denjojo)