Puluhan Tahun Macet di Jalan Kapuk Raya Belum Tersentuh Aparat Pemerintahan

- Jurnalis

Minggu, 28 April 2024 - 18:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Saat hujan kemacetan kadang tidak nmbergerak selama berjam-jam (Doc/google)

Saat hujan kemacetan kadang tidak nmbergerak selama berjam-jam (Doc/google)

JAKARTA, IFAKTA.CO – Jalan Kapuk Raya memang terkenal dengan kemacetan yang sangat parah khususnya di jembatan yang menghubungkan kapuk menuju Pantai Indah Kapuk, terutama di saat jam sibuk seperti pagi atau sore hari. Menurut warga sekitar selama ini yang mengatur lalu lintas di sana adalah warga sipil atau yang biasa disebut Pak Ogah, sementara aparat pemerintahan dari Kelurahan Kapuk sama sekali tidak terlihat.

Baca juga :  Konferprov Sukses Digelar, Kesit Pimpin PWI Jaya dan Theo DKP Terpilih

Salah satu tokoh masyarakat yang juga tokoh agama Romo Asun Gautama mengatakan kemacetan di Jembatan Kapuk sudah terjadi selama pukuhan tahun. Romo Asun juga mengatakan mengatasi kemacetan di jalan raya Kapuk adalah hal sulit.

“Ada dua perapatan seharusnya diatur untuk tidak boleh saling potong, yang dari kanan tidak boleh motong ke kiri demikian juga sebaliknya, mungkin bila dilakukan dapat mengurangi kemacetan dan keberadaan pak ogah kadang justru menambah macet,” ucap Romo Asun (28/4/24).

Menurut Romo Asun untuk mengatasi kemacetan di jembatan Kapuk perlu kerjasama semua pihak seperti Pemerintah Daerah, Kecamatan, Kelurahan, Dishub, TNI, Polri untuk duduk bareng mencari atau untuk menciptakan sebuah solusi.

“Para instansi terkait diharapkan mau duduk bareng untuk mencari solusi, dengan harapan kemacetan dapat diatasi sehingga memberikan kebaikan untuk masyarakat di wilayah Kapuk kisusnya dan masyarakat pengguna pada umumnya,” tambahnya.

Baca juga :  Banyaknya Got Tanpa Tutup di Jalan Kapuk Raya membahayakan Pengendara Utamanya Saat Banjir

Jono (43) seorang pengendara sepeda motor yang melintas mengatakan kemacetan di Kapuk memang membuatnya menjadi lambat untuk menuju tempat kerjanya di wilayah Bandengan.

“Untuk menghinadar kemacetan dirinya harus berangkat pukul 6 pagi agar tidak telat sampai ketempat kerja di Bandengan padahal kalo gak macet paling setengah jam sampe,” ucap Jono

Berita Terkait

Parkir Sembarangan, Pelanggan Nasi Kapau Pangeran Mudo Kembangan Dikeluhkan Warga
Humas OT Sebut Izin Inrit Club de Arjuna Diurus Satpol PP Jakbar, Kok Bisa ?
Polisi Diminta Tindak Dugaan Penimbun Solar Subsidi di Jalan Madya Banten Cilincing Jakut
PKL di Kawasan CNI Kembangan Diduga Curi Listrik, Mereka Akui Oknum PLN Sudah Tahu
Tingkatkan Pengawasan Orang Asing, Imigrasi Jakarta Barat Gelar Operasi Jagratara
Pesan Ketua Umum Walubi Hartati Murdaya Mari Sambut Hari Raya Waisak dengan Menghindari Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan dan Kebencian
Meski Viral, Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dibiarkan hingga Berjalan Aman
Kakanwil Agama Provinsi Banten Do’a kan Kesembuhan Bagi Bapak Murdaya Poh di Musda DPD WALUBI

Berita Terkait

Kamis, 9 Mei 2024 - 20:20 WIB

SDN Cipondoh 3 Jadikan Motivasi Pelajar Berjiwa Profil Pancasila

Sabtu, 4 Mei 2024 - 06:47 WIB

Debut P5 Sukses Digelar saat Hardiknas, Korwil Karang Tengah Tampilkan Hasil Keterampilan Karya Nyata Pelajar dan Pengajar

Rabu, 3 April 2024 - 11:26 WIB

SMK PGRI 24 Jakarta Gelar Bukber Undang Penceramah Eks Dacil Ustadz Muhammad Arifin

Rabu, 3 April 2024 - 10:44 WIB

Ratusan Pelajar SDN Cipondoh 4 Kota Tangerang Antusias Ikuti Pesantren Kilat

Senin, 18 Maret 2024 - 13:32 WIB

Tingkatkan Iman, SDN Petir 4 Cipondoh akan Gelar Pesantren Kilat

Minggu, 17 Maret 2024 - 19:30 WIB

Bimbel Koguredu Bagikan 100 Nasi Kotak untuk Berbuka Puasa di Taman Palem Lestari

Rabu, 13 Maret 2024 - 14:38 WIB

Buruan Daftar! Institut Teknologi PLN Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Bisa Langsung Jadi Pegawai

Selasa, 5 Maret 2024 - 17:38 WIB

SMP IT Insan Cendekia Semarang: Bangun Generasi Muda Unggul Berlandaskan Nilai Islami Kuat dan Kokoh

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari ifakta.co

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca