Demam Stablecoin Melanda Dunia Pembayaran, Amazon dan Walmart Siap Ambil Bagian

- Jurnalis

Senin, 23 Juni 2025 - 09:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

logo Mastercard dan maestro (foto:istimewa)

logo Mastercard dan maestro (foto:istimewa)

Ifakta.co – Demam stablecoin kini tengah melanda dunia pembayaran global, menandai pergeseran besar dalam cara perusahaan ritel dan teknologi mendekati transaksi digital. Dua raksasa ritel Amazon dan Walmart dilaporkan semakin aktif mengeksplorasi penggunaan stablecoin sebagai bagian dari strategi inovasi sistem pembayaran mereka.

Stablecoin, yakni aset digital yang nilainya dipatok ke mata uang fiat seperti dolar AS, menawarkan kestabilan harga yang menjadikannya menarik untuk transaksi sehari-hari, berbeda dari volatilitas tinggi pada kripto seperti Bitcoin atau Ethereum. Dalam ekosistem pembayaran yang terus berkembang, stablecoin menjanjikan efisiensi, biaya rendah, dan kecepatan penyelesaian transaksi lintas batas.

Baca juga :  Dampak Global dari Perang Iran dan Israel: Krisis Timur Tengah Guncang Dunia

Amazon dikabarkan telah membentuk tim internal yang fokus pada aset digital dan mata uang kripto, dengan tujuan mengevaluasi potensi integrasi stablecoin dalam platform e-commerce mereka. Inisiatif ini dianggap sebagai langkah strategis Amazon dalam memperluas kapabilitas fintech-nya, sekaligus mempersiapkan diri menghadapi kompetisi dari pemain teknologi keuangan lainnya.

Sementara itu, Walmart menunjukkan keseriusannya melalui paten dan kemitraan teknologi, bahkan sempat mengeksplorasi penerbitan stablecoin sendiri untuk digunakan dalam jaringan ritelnya. Dengan jutaan pelanggan yang melakukan transaksi setiap hari, Walmart melihat stablecoin sebagai cara untuk memperkuat inklusi keuangan dan menghadirkan efisiensi biaya, terutama di pasar negara berkembang.

Baca juga :  Korea Utara Dikabarkan Perkuat Militer Iran, Picu Kekhawatiran Global

Adopsi stablecoin oleh dua nama besar ini mengindikasikan bahwa mata uang digital berbasis blockchain bukan lagi milik komunitas kripto semata, melainkan telah memasuki arus utama sistem keuangan dan perdagangan global. Jika tren ini terus berkembang, masa depan pembayaran digital bisa sangat berbeda dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang—lebih cepat, lebih murah, dan lebih terdesentralisasi. (Jo)

Berita Terkait

Analis Jefferies Soroti Sektor yang Diuntungkan dari Lonjakan Belanja Infrastruktur
UBS: AI, Inovasi Energi, dan Umur Panjang Jadi Pilar Utama Pasar Saham dalam Dekade Mendatang
Pengecer Global Tiru Strategi Amazon: Bertransformasi Menjadi Platform Pihak Ketiga
Harga Minyak Diperkirakan Naik $3–$5 per Barel Setelah Serangan AS ke Iran
Penjualan Ritel Kanada Meleset dari Perkiraan
Inggris Siap Terbitkan Strategi Industri 10 Tahun Senilai Miliaran Pound Sterling
Mahkamah Agung AS Tolak Percepat Pertimbangan Soal Tantangan Tarif Era Trump
EUR/GBP Menguat Tipis Usai Lonjakan Awal, UBS: Masih Ada Ruang Naik

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 09:28 WIB

Analis Jefferies Soroti Sektor yang Diuntungkan dari Lonjakan Belanja Infrastruktur

Senin, 23 Juni 2025 - 09:24 WIB

Demam Stablecoin Melanda Dunia Pembayaran, Amazon dan Walmart Siap Ambil Bagian

Senin, 23 Juni 2025 - 09:14 WIB

Pengecer Global Tiru Strategi Amazon: Bertransformasi Menjadi Platform Pihak Ketiga

Minggu, 22 Juni 2025 - 19:46 WIB

Harga Minyak Diperkirakan Naik $3–$5 per Barel Setelah Serangan AS ke Iran

Minggu, 22 Juni 2025 - 19:42 WIB

Penjualan Ritel Kanada Meleset dari Perkiraan

Berita Terbaru