Hong Kong, ifakta.co – Pasar saham Hong Kong tergelincir lebih dari 1% pada perdagangan Jumat (20/6) seiring meningkatnya kekhawatiran investor atas eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran. Indeks Hang Seng ditutup melemah 1,2% ke level 17.350, menyeret hampir seluruh sektor ke zona merah.
Ketegangan geopolitik yang kembali memanas setelah laporan tentang kemungkinan serangan balasan antara Iran dan Israel memicu gelombang aversi risiko di pasar global. Investor mengkhawatirkan dampak konflik terhadap stabilitas kawasan dan potensi gangguan pasokan energi, yang dapat memicu lonjakan harga minyak serta memperburuk inflasi global.
Saham-saham teknologi dan properti menjadi kelompok yang paling tertekan. Alibaba dan Tencent masing-masing turun lebih dari 2%, sementara saham Country Garden dan Sunac China ikut tergelincir akibat sentimen negatif dan ketidakpastian prospek pemulihan ekonomi Tiongkok.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain faktor geopolitik, pasar juga masih dibayangi kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Tiongkok dan minimnya stimulus baru dari pemerintah Beijing, yang membuat investor cenderung bersikap hati-hati.
Analis menyebutkan bahwa ketegangan Israel-Iran menjadi pemicu utama pelarian modal dari aset berisiko ke instrumen yang dianggap lebih aman seperti dolar AS dan emas. “Konflik di Timur Tengah tidak hanya menjadi perhatian politik, tapi juga berdampak langsung pada sentimen pasar dan volatilitas jangka pendek,” ujar seorang analis di Hong Kong.
Dengan kondisi global yang semakin tidak pasti, pelaku pasar diperkirakan akan terus memantau perkembangan geopolitik serta langkah-langkah kebijakan dari bank sentral besar dunia, termasuk The Fed dan PBOC, dalam beberapa pekan ke depan. (Jo)