Kampung Boncos, Potret Suram di Jantung Ibu Kota

- Jurnalis

Rabu, 11 Juni 2025 - 00:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejarah kelam kampung boncos yang identik dengan sarang narkoba. (Foto : Akbar/Ifakta)

Sejarah kelam kampung boncos yang identik dengan sarang narkoba. (Foto : Akbar/Ifakta)

JAKARTA, ifakta.co – Kampung Boncos, sebuah kawasan kecil yang terletak di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, telah lama dikenal sebagai salah satu titik rawan peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Ibu Kota.

Meskipun secara geografis berada di tengah hiruk pikuk kota metropolitan, Boncos menyimpan sisi gelap yang mencerminkan kegagalan penanganan sosial dan ekonomi secara menyeluruh.

Asal muasal nama “Boncos” sendiri masih menjadi misteri. Namun, dalam bahasa Betawi, istilah “boncos” sering diasosiasikan dengan sesuatu yang gagal atau tidak berhasil, yang ironisnya menggambarkan realita sosial di kawasan ini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejak dekade 1990-an, Kampung Boncos mulai mendapat stigma sebagai sarang narkoba, seiring maraknya peredaran sabu-sabu dan putaw yang menjalar melalui gang-gang sempit di area tersebut.

Baca juga :  PWI Jakbar Sembelih 3 Kambing Kurban, Wartawan Dapat Daging dan Uang Bumbu

Kampung Boncos pernah menjadi simbol kegagalan negara dalam memutus mata rantai peredaran narkoba. Lokasi ini dikenal sebagai tempat “aman” bagi para pengguna dan pengedar karena sulitnya aparat menembus labirin gang sempit serta adanya jaringan perlindungan sosial yang menyulitkan penegakan hukum. Anak-anak tumbuh di tengah lingkungan yang sarat dengan aktivitas ilegal. Generasi muda banyak yang terjebak, menjadi pecandu atau bahkan pelaku kriminal sejak usia dini.

Pemerintah dan aparat keamanan sebenarnya tidak tinggal diam. Berbagai razia dan operasi gabungan telah dilakukan berkali-kali. Namun, seperti memadamkan api dengan air dalam keranjang, peredaran narkoba di Kampung Boncos seolah tak pernah benar-benar padam.

Baca juga :  FORKKABI Kebon Jeruk Serahkan 7 SK DPRt, Teguhkan Semangat Persatuan Betawi

Setiap kali penggerebekan dilakukan, para pelaku seolah telah bersiap. Sistem peringatan dini antarwarga membuat banyak upaya penertiban hanya menyentuh permukaan tanpa membongkar akar masalah.

Masalah utama yang menjadi akar dari berbagai permasalahan di Kampung Boncos adalah kemiskinan struktural dan ketimpangan sosial.

Minimnya akses terhadap pendidikan yang layak, lapangan pekerjaan, serta lingkungan yang sehat menjadikan masyarakat setempat terperangkap dalam siklus putus asa. Dalam situasi seperti itu, narkotika bukan hanya sebagai pelarian, melainkan juga sumber penghasilan.

Baca juga :  Wali Kota Jaksel Perdana Sembelih Sapi Limosin 700 Kg di Iduladha 2025

Meski sejarah kelam masih membayangi, harapan untuk perubahan tetap ada. Beberapa LSM, tokoh masyarakat, serta inisiatif warga mulai tumbuh untuk menyelamatkan generasi muda dan memperbaiki citra kampung ini. Edukasi, pelatihan kerja, dan rehabilitasi menjadi langkah kecil yang perlahan-lahan mulai menggeliat.

Kampung Boncos adalah cermin dari realitas yang sering terpinggirkan dalam narasi pembangunan Jakarta. Sejarah kelamnya bukan hanya kisah tentang narkoba, tetapi juga tentang kegagalan sistemik dan kompleksitas sosial yang perlu ditangani secara menyeluruh.

Membawa perubahan ke tempat seperti Boncos bukan hanya soal razia dan aparat, melainkan tentang membangun kembali harapan, dari dasar yang selama ini diabaikan.

(Akbar)

Berita Terkait

Pemprov DKI Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mulai 14 Juni hingga 31 Agustus 2025
Warga Jakarta, Bersiaplah: Pemadaman Lampu Serentak Sabtu Malam 14 Juni 2025
Jadwal Nikah Massal Kemenag 2025, Pendaftaran Dibuka Hingga 20 Juni
Kasus Kredit Bank Sumut: Sorotan Tajam pada Langkah Hukum Kejari Serdang Bedagai
Pembakaran Aluminium di Tigaraksa Marak, Warga dan Aktivis Lingkungan Angkat Suara
Spesial HUT Jakarta ke-498, Pemutihan Pajak Kendaraan Digelar hingga Akhir Agustus
FORKKABI Kebon Jeruk Serahkan 7 SK DPRt, Teguhkan Semangat Persatuan Betawi
Wali Kota Jaksel Perdana Sembelih Sapi Limosin 700 Kg di Iduladha 2025

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 05:24 WIB

Pemprov DKI Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mulai 14 Juni hingga 31 Agustus 2025

Jumat, 13 Juni 2025 - 22:43 WIB

Warga Jakarta, Bersiaplah: Pemadaman Lampu Serentak Sabtu Malam 14 Juni 2025

Jumat, 13 Juni 2025 - 22:27 WIB

Jadwal Nikah Massal Kemenag 2025, Pendaftaran Dibuka Hingga 20 Juni

Jumat, 13 Juni 2025 - 18:32 WIB

Kasus Kredit Bank Sumut: Sorotan Tajam pada Langkah Hukum Kejari Serdang Bedagai

Jumat, 13 Juni 2025 - 17:49 WIB

Pembakaran Aluminium di Tigaraksa Marak, Warga dan Aktivis Lingkungan Angkat Suara

Berita Terbaru