JAKARTA, ifakta.co – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) telah menentukan visi misi untuk melaju dalam pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024.
Dokumen berisi visi misi itu telah diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10/2023), saat mendaftarkan diri sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Berikut visi misi ketiga capres-cawapres 2024:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
8 Visi Misi Pasangan Ganjar-Mahfud MD
- Mempercepat penguasaan sains dan teknologi melalui percepatan riset dan inovasi (r & i)
- Mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah
- Mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi
- Mempercepat pembangunan sistem digital nasional
- Mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru
- Mempercepat pelaksanaan demokrasi substantif, penghormatan ham, supremasi hukum yang berkeadilan, dan keamanan yang profesional
- Mempercepat peningkatan peran indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru yang lebih berkeadilan melalui politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat pertahanan negara
8 Visi Misi Pasangan Prabowo-Gibran
Visi : Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045
Misi : Asta Cita
- Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
- Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
- Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
- Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
- Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
- Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
- Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
14 Visi Misi Anies-Cak Imin
- Pertumbuhan ekonomi naik menjadi rata-rata 5,5-6,5 persen per tahun pada 2025-2029.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sebelumnya pertumbuhan PDB RI berkisar di angka 5,17 persen pada 2018, 5,02 persen di 2019, minus 2,07 persen pada 2020, 3,69 persen di 2021, dan 5,31 persen pada 2022. - Tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 3,5-4 persen pada 2029.
Sebelumnya, angka tingkat pengangguran terbuka berada di angka 5,01 persen pada 2019, 4,94 persen di 2020, 6,26 persen pada 2021, 5,83 persen di 2022, dan 5,45 persen pada 2023. - Tingkat kemiskinan turun menjadi 4-5 persen pada 2029.
Sebelumnya tingkat kemiskinan RI berkisar di angka 9,41 persen di 2019, 9,78 persen pada 2020, 10,14 persen di 2021, 9,54 persen pada 2022, dan 9,36 persen pada 2023. - Tingkat kemiskinan ekstrem turun menjadi 0 persen pada 2026.
Sebelumnya angka tingkat kemiskinan ekstrem RI berada di angka 3,63 persen (2019), 2,70 persen (2020), 2,16 persen (2021), 2,04 persen (2022), dan 1,12 persen (2023). - Tingkat inflasi turun menjadi 2-3 persen per tahun pada 2025-2029.
Sebelumnya tingkat inflasi inflasi berada di angka 2,72 persen (2019), 1,68 persen (2020), 1,87 persen (2021), dan 5,51 persen (2022). - Penciptaan lapangan kerja naik menjadi lebih dari 15 juta pada 2025-2029.
Sebelumnya penciptaan lapangan kerja berada di angka 13,68 juta periode 2010-2014 dan 13,52 juta periode 2015-2019. - Rasio pekerja sektor informal terhadap total pekerja turun menjadi 50 persen pada 2029.
Sebelumnya, rasio pekerja sektor informal terhadap total pekerja berada di angka 58,22 persen (2018), 57,27 persen (2019), 56,50 persen (2020), 59,54 persen (2021), 59,31 persen (2022), dan 60,12 persen (2023). - Indeks gini naik menjadi 0,36-0,37 pada 2029.
Sebelumnya indeks gini berada di angka 0,382 (2019), 0,381 (2020), 0,384 (2021-2022), dan 0,388 (2023). - Kontribusi industri manufaktur terhadap PDB naik menjadi 22-23 persen pada 2029.
Sebelumnya kontribusi industri manufaktur terhadap PDB berada di angka 19,86 persen (2018), 19,70 persen (2019), 19,87 persen (2020), 19,24 persen (2021), dan 18,34 persen (2022). - Tax ratio naik menjadi 13-16 persen pada 2029.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, sebelumnya tax ratio berkisar di angka 14 persen (2012), 9,77 persen (2019), 8,33 persen (2020), 9,11 persen (2021), dan 10,4 persen (2022). - Rasio utang pemerintah terhadap PDB turun menjadi kurang dari 30 persen pada 2029.
Sebelumnya, rasio utang pemerintah terhadap PDB berada di angka 30,6 persen (2019), 39,8 persen (2020), 41,2 persen (2021), 40,9 persen (2022), dan 38,1 persen (2023). - Incremental capital output ratio (ICOR) turun di angka 5,0 pada 2029.
Sebelumnya ICOR berada di angka 4,6 periode 1967-1999, 4,6 periode 2000-2004, 4,0 periode 2005-2009, 4,1 periode 2010-2014, 6,5 periode 2015-2019, dan 7,3 periode (2021-2022). - Logistic performance index (LPI) naik menjadi 3,5 pada 2029.
Sebelumnya LPI berkisar di angka 2,76 persen (2010), 2,94 (2012), 2,98 (2016), 3,15 (2018), dan 3,0 (2023). - Biaya logistik (domestik dan ekspor) terhadap PDB turun menjadi 16-18 persen pada 2029. Sebelumnya angka biaya logistik (domestik dan ekspor) terhadap PDB berada di angka 26 persen (2004-2011), 22 persen (2016), 23,5 persen (2018-2019), dan 23,8 persen (2020).