NGANJUK ifakta.co- Taman Kanak – Kanak / TK Taman Creative Islamic School (TCIS) Desa Mungkung Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk berkunjung ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Nganjuk pada 8 Februari 2023.
Kedatangan TK TCIS tersebut dalam rangka giat Outing Class Emergency Drill (Simulasi Tanggap Darurat) untuk mengenalkan bagaimana cara menghadapi keadaan darurat bilamana terjadi kebakaran.
Menurut Kepala Sekolah TK TCIS, Yaya Ika Andiana, S.Pd, S.Pd.AUD. pengenalan program Emergency Drill tersebut merupakan program tahunan sekolah yang dibinanya itu.
“Taman Creative Islamic School merupakan Taman Kanak-kanak yang terjaring sebagai Sekolah Penggerak oleh Kemendikbud Ristek, dan kami telah memasukkan program Emergency Drill ini sebagai program tahunan kami dan kali ini kami mengadakan sosialisasi cara memadamkan api,” ungkap Yaya pada ifakta.co, Rabu (8/2/23).
Berkenaan dengan materi Simulasi Tanggap Darurat tersebut TK TCIS berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Nganjuk.
“Selain mengenalkan pemadam kebakaran sebagai profesi, kami juga mengenalkan cara kerja dari petugas pemadam kebakaran dalam menangani suatu peristiwa kebakaran,” tuturnya.
Sebanyak 176 siswa putra dan putri dari TK TCIS dilibatkan dalam sosialisasi itu. Dengan menggunakan fasilitas transportasi dari Dinas Perhubungan, para siswa menaiki bus sekolah dari Mungkung menuju kantor Dinas Damkar Nganjuk.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Damkar yang sudah menerima dengan baik kedatangan kami dari pagi hingga siang ini dan rasa terima kasih kami pula kepada Dinas Perhubungan yang telah memfasilitasi perjalan kami,” tandas Yaya.
Sedangkan Dinas Pemadam Kebakaran mengapresiasi kehadiran TK TCIS tersebut dengan interaksi yang sangat baik terutama para petugas Damkar yang dengan semangat melakukan simulasi tanggap bencana kepada para bocah – bocah nan lucu itu.
Kepala Bidang Dinas Pemadam Kebakaran dan Pencegahan (DPKP), Dra.Siti Djuwariah atau lebih akrab di sapa Jujuk merasa bersyukur atas program Emergency Drill yang di gelar oleh TK TCIS.
“Kami merasa bangga dan bersyukur karena dengan giat Emergency Drill ini kami dapat berinteraksi secara langsung dengan anak – anak usia dini, sekaligus kami ingin mengenalkan diri kami sebagai Dinas baru yakni Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Nganjuk yang saat ini sudah berdiri sendiri sejak 11 Januari 2022 dan lepas dari Satpol-PP,” terangnya.
“Emergency Drill atau Simulasi tanggap bencana itu sangat penting dilakukan di Kabupaten Nganjuk mengingat bumi Anjuk Ladang kita adalah Kota Angin, bilamana ada kejadian kebakaran maka akan sangat cepat penyebaran titik apinya contohnya kebakaran di kandang sapi ataupun kebakaran akibat ledakan elpiji, semua kasus kebakaran itu kerap terjadi di wilayah kita,” jelas Jujuk.
Untuk itu menurutnya, ditahun pertama DPKP berdiri kunjungan dari TK TCIS merupakan suatu hal yang menggembirakan bagi Dinas Damkar.
“Kedepan kami ingin TK TCIS juga mengajak orang tua siswa agar dapat berinteraksi dengan Dinas kami,harapannya masyarakat Nganjuk akan mampu mengatasi kondisi darurat untuk menangani suatu bencana, bahkan jika mungkin kami akan menjemput bola untuk melaksanakan simulasi tanggap bencana secara step by step,” terangnya.
Sementara itu Robby Widodo S.E , analis kebakaran sebagai salah satu pemateri dalam giat simulasi tersebut menyampaikan ada beberapa materi yang disampaikan kepada siswa TCIS sedari pagi hingga siang itu.
“Pada giat simulasi tanggap bencana bersama TK TCIS materi yang disampaikan adalah pengenalan alat – alat yang dipakai, cara penanganan dan sistem pelayanan oleh petugas pemadam kebakaran pada saat terjadi peristiwa kebakaran,” tuturnya.
Robby menegaskan jika materi yang disampaikan pada anak usia dini adalah materi dasar dan bersifat pengenalan saja.
“Tadi kami juga mengenalkan alat baru kami kepada anak – anak yakni alat untuk menangkap tawon atau dikenal dengan OTT dan kami juga memperagakan cara memadamkan api secara tradisional denganmenggunakan kain goni yang basah kemudian semua siswa mempraktekkan langkah – langkah pemadaman itu dengan arahan dan petunjuk dari kami,” urai Robby.
Namun satu hal yang menarik bagi Robby adalah beragam reaksi dari para siswa Taman kanak-kanak tersebut.
“Saya sangat terkesan dengan reaksi yang diberikan anak- anak TK TCIS, ada yang pemberani langsung maju menirukan intruksi kami memadamkan api, ada yang takut, ada yang malu, ada pula yang menangis, namun semua dapat dikondisikan berkat bantuan dari para pengajar yang telaten,” kata Robby sembari tersenyum simpul.
“Semoga kedepannya anak- anak mengerti bagaimana bila terjadi kebakaran, karena tadi kami sudah memberikan materi dengan praktek secara langsung, bagaimana sih memadamkan api secara tradisional ,” pungkasnya.
Diakhir giat tersebut petugas Damkar mengadakan sesi mandi bersama dengan mengguyurkan air dari atas mobil pemadam kebakaran kearah bawah halaman kantor Damkar dimana para siswa TK TCIS berdiri dengan keseruan dan sorak sorai bermain basah – basahan.
(MAYANG).