JAKARTA – Yayasan Hati Harapan Kecamatan Cengkareng sebuah yayasan amal, yang sudah beberapa kali mengadakan santunan yatim piatu dan bantuan bencana alam mengadakan sosialisasi keberadaannya kepada masyarakat Cengkareng. Acara sosialisasi dihadiri lebih dari 400 peserta dari semua kalangan, ada tokoh masyarakat dan tokoh agama dari wilayah kecamatan Cengkareng. Acara digelar di Hotel Samala, Jl. Raya Daan Mogot No.2, RT.1/RW.2, Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat (24/7/22).
Yayasan Hati Harapan terbentuk pada tahun 2004 saat terjadi Tsunami di wilayah Indonesia dan baru diresmikan secara resmi pada tahun 2006 sebagai Organisasi amal dalam memberikan santunan dan bantuan apabila terjadi bencana alam.
Muhamad Nasri. SH ketua yayasan Hati Harapan Kecamatan Cengkareng mengatakan keberadaan yayasan hati harapan hadir untuk mensejahterahkan masyarakat dan membantu mengembangkan perekonomian Indonesia dengan kegiatan sosial yang berkelanjutan kedepannya selalu dapat membantu masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yayasan Hati Harapan berfokus untuk berbuat amal, seperti santunan anak yatim dan bantuan pada saat terjadi bencana dengan menggunakan dana secara swadaya dari 300 anggotanya, dan diharapkan di masa akan datang semakin banyak anggota yang menjadi anggota Yayasan Hati Harapan,” kata Nasri.
Menurut Suparlan salah satu pengurus Rt di wilayah Cengkareng dan pengurus Forum Rt/Rw merasa sangat membantu masyarakat yang lemah ekonominya. Karena saya lihat Hati Harapan ini sangat mendukung sekali untuk santunan yatim piatu.
“Yayasan Hati Harapan ini sangat membantu masyarakat yang lemah ekonominya. Karena saya lihat Hati Harapan ini sangat mendukung sekali untuk santunan yatim piatu dan memperbaiki perekonomian masyarakat,” kata Suparlan.
Muhammad Amsari mengatakan Yayasan Hati Harapan ini sangat bagus. Ia sudah 2 bulan ikut program uang digital yang diusung oleh yayasan ini dan sudah memberikan hasil.
“Setiap hari bisa menguntungkan satu hingga dua dolar, bahkan hingga empat dolar. Ia sudah menarik modal yang ia tanam, jadi sekarang hanya menikmati hasilnya,” kata Ahmad.