Ratusan santri Ponpes Manonjaya, Tasilmalaya geruduk Indomaret, Kamis 2 Januari 2020
ifakta.co, Tasikmalaya – Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menggeruduk salah satu minimarket Indomaret yang ada di dekat pesantren, pada Kamis 2 Januari 2020 sekira pukul 16.00 wib.
Kejadian ini buntut dari digeledahnya santriwati Ponpes itu saat hendak melakukan pembayaran. Santriwati tersebut disangka telah mengambil sejumlah barang di mini market Indomart tak jauh dari lokasi Ponpes.
Yang menjadi kekesalan para santri yaitu saat santriwati tersebut digeledah oleh petugas indomart menjadi tontonan warga lainnya yang hendak berbelanja di mini market tersebut.
Salah satu pengasuh Ponpes Manonjaya, KH Dodo Aliyul Murtadlo mengungkapkan, saat itu empat santriwati hendak membeli keperluan perempuan dan sejumlah makanan. Ketika masuk ke mini market, tatapan petugas sudah menunjukan kurang bersahabat.
Meski demikian, keempatnya tidak ambil pusing kemudian muter-muter di lorong rak pajangan makanan dan keperluan lainnya setelah beres memilih kebutuhan, keempatnya hendak bayar di kasir. Namun, bukannya dilayani, malah digeledah dan dituduh telah mengambil beberapa barang.
Situasi dilokasi menjadi tak karuan karena santriwati menjadi pusat perhatian warga yang hendak berbelanja.
“Petugas kasir kurang ramah dan menuduh santriwati yang lain-lain. Ini sudah jelas penghinaan,” katanya.
Pihaknya langsung mendatangi mini market tersebut dan meminta membuka CCTV untuk membuktikan bahwa santrinya itu telah berbuat yang melanggar aturan.
“Namun di cctv tidak terbukti bahwa santri saya tidak mengambil barang,” ujarnya.
Pihaknya tidak menerima kejadian itu, karena telah mempermalukan para santriwati.
“Sebab, pihak Indomart hanya cukup meminta maaf saja. Bagusnya mengeluarkan bewara dilokasi kejadian, maupun sekitar mini market. Bahwa santri kami tidak mengambil barang sebagaimana rekaman cctv,” ujarnya.
Sehingga informasi cepat menyebar dan puluhan santri laki-laki bersama beberapa pengasuh Pondok lainnya mendatangi mini market itu. Sehingga karena dikhawatirkan ada kejadian yang tidak diinginkan, makanya langsung ditutup.
Sejumlah aparat Kepolisian dan TNI berjaga antisipasi pengamanan agar tidak ada kekisruhan. Petugas juga mencoba memediasi antara kedua belah pihak. Namun situasi sempat memanas dikarenakan pihak pengelola enggan mengikuti apa yang diinginkan pihan Ponpes.
Terpisah Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ullum yang juga salah satu tokoh Ponpes Manonjaya menyayangkan kejadian yang menimpa para santriwati tersebut. Diharapkan pihak pengelola lebih tabayun jangan asal menuduh sebelum faktanya terungkap.
Kejadian ini harus menjadi conto kedepan agar tidak terulang kembali, apalagi terhadap santri dimanapun di seluruh Nusantara.
” Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang dikemudian hari, apalagi terhadap santri,” kata Wagub Jabar yang juga Panglima Santri tersebut.
Sementara pihak pengelola belum bisa memberikan penjelasan. Pengelola masih menunggu keputusan dari pimpinannya yang lebih berwenang. (Rohian)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT