Pegelaran Fesrival Budaya Nusantara III Kota Tangerang
ifakta.co, Kota Tangerang – Penggiat anti korupsi Herry Lipkor menilai, Pagelaran Festival Budaya III yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang dinilai tidak transparan.
Menurutnya, festival budaya ini tidak banyak manfaatnya bagi masyarakat Kota Tangerang, karena sudah ada acara serupa sebelumnya yaitu Festival Cisadane yang jarak waktunya beberapa bulan lalu.
“Ini pemborosan anggaran, dan anehnya mengapa kegiatan ini tidak tercantum di SIRUP LKPP sebagai acuan Rencana Kerja Anggaran (RKA). Malahan yang ada justru beberapa item kegiatan proyek PL penunjukan langsung (PL) yang pekerjaannya sama persis dalam kegiatan Festival Budaya III ini yang kalau dijumlahkan nilainya mencapai lebih dari 1 Milyar,” katanya, Sabtu (7/12/2019) malam.
Herry menyebutkan, yaitu salah satunya ada honor pembawa (MC) acara sebesar 50 juta rupiah, belanja kesenian musik tradisional 74 juta dan 174 juta, belanja sewa panggung dan dekorasi 109 juta, yang dinilai tak jelas dan hanya menghamburkan uang rakyat saja.
“Yang lebih aneh lagi mengapa kegiatan Pemkot bisa diselipi oleh pelantikan ormas Bamuskot. Apa prestasinya ormas tersebut sehinga begitu istimewanya sampai pelantikan saja harus terjadwal di festival budaya ini,” imbuhnya.
Jadi kata dia ini harus dipikirkan jangan sampai kegiatan tersebut mengoyak dan menciderai rasa keadilan, dengan dinilai menghamburkan uang rakyat.
Agar penggunaan anggaran efektif dan tidak menjadi preseden buruk kedepan soal transparansi, Hery menyarankan agar aparat penegak hukum menyelidiki dan mengusut apakah anggaran tersebut tepat sasaran bahkan ada dugaan penyimpangan atau tidak.
Sementara itu ketika ditanya wartawan lewat pesan WhatsApp, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tangerang Rina Hernaningsih berkilah bahwa penyelenggaraan Festival Budaya III tidak menganggarkan sedikitpun biaya untuk pelantikan ormas yang ada dirundown acara itu tidak pake APBD.
“Silahkan datang kelokasi nanti saya akan pertemukan dengan ketua ormas tersebut untuk klarifikasi,” jelas Rina.
Namun saat ditemui wartawan, alih-alih memberikan keterangan, justru Rina mengerahkan belasan ormas untuk mendampinginya.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan belum mendapatkan jawaban konfirmasi secara lengkap. (Ham/My)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT