Poto: Acara gathering pelepasan pensiunan camat Prambon, Nganjuk dengan mengundang Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat di sebuah hotel di Batu Malang, Jatim
ifakta.co, NGANJUK – Sungguh tindakan tak terpuji yang dilakukan para pejabat pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini. Pasalnya, pada saat Nganjuk penjadi zona merah Covid-19, para pejabatnya malah berpesta pora dengan mengadakan acara gathering. Acara itu kabarnya digelar pada Jumat 3 Juli 2020.
Demikian dikatakan oleh salah satu aktivis Jawa Timur Nur Cahyo ketika dirinya tahu para kepala kecamatan se kabupaten Nganjuk menggelar acara gathering disebuah hotel di kawasan Batu, Malang, Jawa Timur.
“Anehnya acara itu dihadiri oleh Novi yang notabenenya adalah seorang bupati,” ujar Cahyo kepada ifakta.co, Ahad (5/7).
Cahyo mengatakan, walaupun itu tradisi, seharusnya bupati Nganjuk melarang acara gathering tersebut, bukannya malah ikut-ikutan mendukung acara itu.
Menurut Cahyo dari poto yang beredar, itu sudah menandakan bahwa yang mereka lakukan sudah melanggar pembatasan skala bersekala besar (PSBB) dan new normal.
“Itukan ‘kan kumpul-kumpul acaranya dan pastinya tidak ada pembatas (sosial distancing ) tak pakai masker, Jadi menurut saya tidak elok jika acara tersebut tetap dilakukan ketika ada wabah pandemi Covid-19,” ujarnya.
Cahyo berharap kepada Menteri Dalam Negeri untuk memberikan teguran keras kepada Bupati Nganjuk yang telah melakukan tindakan tak elok yaitu berpesta pada saat kondisi seperti sekarang ini (Covid-19).
Melalui pesan singkat Whatsapps group Humas Kabupaten Nganjuk Asti menjelaskan, bahwa acara itu adalah pelepasan pensiunan camat Prambon.
“Sudah menjadi tradisi bila seorang camat pensiun diadakan pelepasan purna tugas,” kata Asti melalui pesan WAG.
Menurut Asti, yang berinisiatif membuat acara itu adalah paguyuban camat se Nganjuk.
“Acara itu kata dia diadakan di Batu (Malang, Jatim),” kata dia.
Sementara itu Wakil DPRD Nganjuk Raditya Harya Yuangga sangat menyayangkan kelakuan para pejabat publik tersebut.
“Saya rasa yang dilakukan kurang tepat, karena pada hari kamis dan jumat (2 dan 3 Juli 2020) di Nganjuk ada kenaikan luar biasa terkait orang dengan Positif Covid19,” ujarnya pria yang akrab disapa mas Angga melalui pesan singkat whatsapp, Ahad (5/7) sore.
Menurut dia, seharusnya mereka (para camat) mementingkan kepentingan masyarakat Nganjuk daripada nementingkan golongan tertentu.
Logikanya saja kata dia, gugus tugas sudah tak pernah diajak rapat oleh bupati, malah bupati mengadakan acara yang semestinya masih bisa ditunda.
“Keputusan-keputusan bupati Nganjuk untuk Pandemi Covid-19 ini masih kurang daripada kabupaten lain,” pungkasnya.
(may)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT