Jakarta, ifakta.co – Tim ekonom Citi yang dipimpin oleh Andrew Hollenhorst memproyeksikan bahwa Ketua Federal Reserve Jerome Powell kemungkinan akan mengambil sikap dovish dalam waktu dekat. Prediksi ini muncul di tengah meningkatnya ketidakpastian arah kebijakan moneter Amerika Serikat, menyusul data ekonomi yang mulai menunjukkan perlambatan.
Menurut analisis Citi, Powell kemungkinan besar akan menekankan perlunya kehati-hatian dalam menaikkan suku bunga lebih lanjut, mengingat tanda-tanda bahwa inflasi mulai bergerak ke arah target The Fed, meski belum sepenuhnya stabil. Selain itu, pasar tenaga kerja yang mulai melemah dan pertumbuhan konsumsi yang menurun menjadi faktor tambahan yang mendorong Fed untuk lebih bersabar.
“Sikap Powell yang cenderung dovish akan mencerminkan pendekatan wait-and-see, menimbang risiko resesi yang tetap ada jika kebijakan moneter terlalu ketat dipertahankan terlalu lama,” ujar Hollenhorst dalam catatan risetnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Langkah dovish dari Powell, bila terealisasi, bisa memengaruhi pergerakan pasar keuangan global. Investor kemungkinan akan mengantisipasi penurunan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, yang bisa melemahkan dolar AS dan mendukung penguatan aset berisiko seperti saham dan obligasi.
Citi juga mencatat bahwa komunikasi Powell pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) mendatang akan menjadi sorotan utama. Pernyataan yang lebih lunak atau sinyal keterbukaan terhadap pelonggaran kebijakan moneter dapat memperkuat ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan yang lebih akomodatif.
Dengan latar belakang inflasi yang masih menjadi perhatian utama, namun dibarengi dengan tekanan ekonomi yang melunak, para pengamat pasar kini mencermati apakah Powell akan mengubah nada pidatonya menjadi sebuah sinyal penting bagi langkah Fed berikutnya.
(Jojo)