JAKARTA, IFAKTA.CO- SMP Kristoforus tengah menjadi sorotan setelah terungkap adanya perbuatan asusila di sekolah tersebut pada bulan November 2024 lalu. Kejadian ini menarik perhatian orangtua siswa yang merasa khawatir akan lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi “rumah kedua” bagi anak-anak mereka, namun dinilai tidak memberikan pelayanan yang baik.
Menurut Anwar Kepsek SMP Kristoforus, permainan yang dimaksud melibatkan tindakan di mana seorang siswa memegang kaki teman lainnya dan melakukan gerakan yang tidak wajar di bagian tubuh yang sensitif. Ia menambahkan bahwa meskipun pihak sekolah menganggap ini sebagai permainan, namun pihaknya tetap memprosesnya dengan serius.
Josephine, perwakilan orangtua siswa, mengungkapkan kekhawatirannya terkait masalah komunikasi yang buruk antara pihak sekolah dan orangtua. Ia menilai bahwa masalah ini sudah berlarut-larut dan mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Josephine menuntut agar pihak yayasan segera memberikan pertanggungjawaban atas kejadian ini dan menunjukkan kompetensi dalam mengelola sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terjadi miss komunikasi yang sudah terlalu berlarut-larut, sehingga mengganggu KBM. Kami menuntut pertanggungjawaban yayasan untuk menunjukkan kompetensinya dalam mengelola sekolah,” ujar Josephine.
Pada Senin (16/12) Anwar mengundang wartawan dan menawarkan sejumlah uang untuk tidak memberitakan hal tersebut.
“Sebaiknya ini diselesaikan secara baik-baik, ” ucapnya.