KABUPATEN TANGERANG, ifakta.co – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), H. Yandri Susanto, bersama dengan pejabat lainnya, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tangerang, Rabu (13/11/2024) untuk menilai keberhasilan daerah tersebut dalam penanganan stunting dan pemberdayaan desa melalui konsep Eduwisata Agrobisnis di Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa.
Danramil 06/Tigaraksa, Mayor Inf Suharto, mewakili Dandim 0510/Trs memberikan pengamanan dengan menghadiri langsung atas kunjungan kerja Menteri Desa dan PDT berserta rombongannya.
Kegiatan ini dihadiri Hadir dikegiatan itu, H. Yandri Susanto, D.PT. M.PD, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Dr Andi Oni Prihantono S. M.Si Pj Bupati Tangerang, Kombespol Bahtiar joko Mujiono,S,IK.M.M Kapolresta Tangerang, Mayor Inf Suharto Danramil 06/ Tigaraksa Mewakili Dandim 0510/ Trs, Kapten Inf Sutrisno Wadanramil 06/ Tigaraksa, AKP I Made Artana, S.H., M.H.Kapolsek Tigaraksa, Kapten Inf C. Noya Pasiops Kodim 0510/ Trs, Ibu Sri Panggung Lestari Anggota Fraksi PAN DPRD Kab.Tangerang, H.Cucu Abdurrosyied SH, S. IP., M.Si Camat Tigaraksa. Doni Bambang S.H Kepala Desa Sodong, K.H Sanwani Tokoh Agama Desa Sodong, Seluruh Kepala Desa Se Kec. Tigaraksa dan Seluruh Kepala OPD Kab. Tangerang yang bertujuan untuk menggali potensi desa dalam memberantas masalah stunting dan mendukung sektor pertanian dengan melibatkan masyarakat secara langsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Dr. Andi Oni Prihantono menjelaskan bahwa Kabupaten Tangerang telah melaksanakan program “Gebrak Tegas” (Gerakan Bersama Atasi Stunting dan Kemiskinan) dengan melibatkan semua unsur, dari pemerintah hingga masyarakat. Dalam waktu satu tahun, angka stunting di kabupaten ini berhasil ditekan dari 24% menjadi 6,9%, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Program ini tidak hanya melibatkan sektor kesehatan, tetapi juga kolaborasi antara TNI, Polri, dan pihak swasta.
“Gerakan ini melibatkan sekitar 276 Kelompok Wanita Tani (KWT) dan 136 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang bekerja bersama dalam upaya mengurangi angka stunting di wilayah Kabupaten Tangerang,” jelas Andi Oni.
Menteri Yandri Susanto menyoroti potensi Desa Sodong yang kini menjadi salah satu contoh sukses pengembangan Eduwisata Agrobisnis. Di tengah tantangan untuk mengembangkan sektor pertanian yang sering dijauhi generasi muda, Desa Sodong menjadi model yang membuktikan bahwa pertanian bisa menjadi sektor yang menarik dan produktif.
“Desa ini memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan menjadi pusat Eduwisata, yang tidak hanya mengajarkan pertanian, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Saya berharap desa-desa lain bisa mencontoh keberhasilan Desa Sodong dalam mengintegrasikan pertanian dengan wisata,” ujar Menteri Yandri.
Yandri juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam dunia pertanian dan berharap agar mereka bangga untuk menjadi petani, karena sektor ini memiliki potensi besar untuk menciptakan kemakmuran.
Kunjungan ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan desa yang berkelanjutan.
Menteri Yandri Susanto juga berharap Desa Sodong dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia. “Desa bukan lagi tempat yang terpinggirkan. Dengan kolaborasi dan inovasi, desa bisa maju dan menjadi penggerak ekonomi nasional. Mari kita bersama-sama membangun desa untuk membangun Indonesia,” tutupnya.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan lebih banyak desa di Kabupaten Tangerang, dan bahkan di seluruh Indonesia, dapat meniru keberhasilan Desa Sodong dalam mengatasi stunting serta mengembangkan potensi agrobisnis dan pariwisata berbasis desa.
Dalam kesempatan ini, Mayor Inf Suharto, Danramil 06/Tigaraksa, yang mewakili Dandim 0510/Tangerang, menyampaikan komitmen TNI dalam mendukung program-program pembangunan desa, khususnya dalam aspek ketahanan pangan dan penanganan stunting.
“Sinergi antara berbagai instansi dan pihak terkait merupakan kunci dalam mengatasi berbagai masalah di desa, termasuk kemiskinan dan stunting.” katanya.
