ifakta.co, NGANJUK – Himpunan Paud Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur menggelar acara tasyakuran menyambut HUT Himpaudi ke-15 dan launching mendaftarkan anak ke Paud yang digelar di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Jumat 25 September 2020.
Tasyakuran himpaudi tersebut dihadiri oleh Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Sekda Kabupaten Nganjuk Moh. Yasin, PLT Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Syamsul Huda, Ketua IGTKI Nganjuk, Pengurus Pokja ll PKK Kabupaten Nganjuk, Ketua Himpaudi Nganjuk Yuni Rahman Hidayat, serta pengurus Himpaudi se-Kabupaten Nganjuk dan pendidik Paud se-Kabupaten Nganjuk secara Virtual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya Ketua Himpaudi Kabupaten Nganjuk Konik Astutik mengatakan, perjalanan Himpaudi sudah memasuki masa 15 tahun sejak dideklarasikan pada 31 Agustus 1989 di Kota Batu Malang, Jawa Timur.
“Dalam kurun waktu 15 tahun ini Himpaudi sebagai wadah aspirasi pendidik dan tenaga pendidikan anak usia dini di Indonesia, telah mengalami berbagai pengalaman dan pembelajaran. Sehingga kini dapat mewujudkan diri sebagai organisasi profesi yang profesional mandiri, dan berintegritas,” kata Konik Astutik.
Ia menjelaskan, secara struktural di pendidikan Himpaudi berada di urutan paling bawah, di Kabupaten Nganjuk Himpaudi menaungi KB, TPA dan SPS. Di Kabupaten Nganjuk ada 1273 pendidik paud, untuk Kelompok Bermain (KB) ada 474, TPA ada 6 lembaga, dan SPS ada 32 sehingga total ada 512 lembaga.
Konik Astutik berterimakasih kepada Yuni Rahman Hidayat selaku pembina organisasi serta jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk yang telah mengayomi membina, dan membimbing Himpaudi.
“Kami berharap Bapak Bupati turut membantu perjuangan Himpaudi Provinsi dan Himpaudi wilayah untuk menuju kesetaraan seperti guru-guru dari pendidikan formal, dan untuk insentiv kami mohon untuk di tingkatkan di tahun anggaran 2021,” ujar Konik.
Menanggapi hal itu Bupati menyanggupinya untuk berusaha memenuhi harapan Himpaudi dan meminta kepada PLT Dindik untuk membuat perencanaan penambahan nilai insentif yang nantinya akan diajukan ke DPRD di tahun anggaran 2021 nanti.
Tak hanya memberi selamat pada Himpaudi di HUTnya yang ke -15, Mas Novi juga mengumumkan launcing pendaftaran anak ke Paud.
“Untuk warga Kabupaten Nganjuk saya harap mempersiapkan putra-putrinya untuk tetap mendaftarkan mereka ke Paud meski di masa pendemi COVID -19, mengingat pendidikan anak usia dini sangat penting dan pandemi jangan dijadikan hambatan dan kekhawatiran untuk tidak eksis dalam pendidikan anak,” tutur Mas Novi.
Ia juga memberi banyak masukan-masukan bagi Himpaudi dalam pembelajaran anak didiknya.
“Jadikan anak- anak kita sebagai generasi yang milenial yang siap menyongsong datangnya tahun 2045 agar bisa menjadi generasi emas bukan generasi gadged, pondasi dasar generasi emas adalah menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul dan kreatif yang merupakan salah satu dari Program Tri Cipta Bhakti Pemkab Nganjuk,” ungkap Mas Novi.
Ia juga menghimbau bagi guru Paud untuk tidak hanya memprioritaskan kecerdasan intelektual saja namun pendidikan berperilaku juga harus ditanamkan sejak dini seperti; jujur, ramah, sopan, saling menyayangi, saling menghargai, dan gotong-royong. Hal itu menurutnya merupakan warisan dan tradisi luhur nenek moyang bangsa Indonesia.
Sementara itu, Bunda Paud Yuni Rahman Hidayat juga memberikan sosialisasi kepada Himpaudi dengan materi penerapan pendidikan pada anak Paud di masa pandemi.
Ia menjelaskan bagaimana peran orang tua yang seharusnya diterapkan dan mengajak para wali murid untuk dapat bekerjasama dan berinteraksi lebih intens dengan para pendidik agar dengan sistem pembelajaran daring di masa pandemi semua materi pembelajaran bisa tersampaikan dengan baik.
Kondisi paud di masa pandemi sangat memputuhkan peran yang ekstra dari orang tua, karena dampak dari COVID -19 ini sangat luas baik terhadap anak didik maupun orang tua.
“Kami meminta pada wali murid untuk bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik agar pembelajaran secara singkat di sekolah dan secara daring bisa sampai pada anak, karena sejatinya Paud yang sejati adalah rumah dan guru yang sejati adalah ibu,” ungkap Yuni Rahman di sela-sela pemaparan materi yang disampaikannya siang itu.*(May)