TANGERANG, ifakta.co – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid meminta seluruh camat, Puskesmas, kepala desa, dan lurah untuk segera menghimpun data balita yang mengalami masalah gizi di wilayah masing-masing. Penegasan tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Diseminasi Hasil Surveilans Gizi di Aula Pendopo Bupati Tangerang, Selasa (16/12/2025).
Bupati menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah kecamatan hingga tingkat RT/RW, dalam pengumpulan data balita secara menyeluruh dan akurat.
“Saya minta bantuan para camat, kepala desa, RT/RW, serta Puskesmas dan kader kesehatan untuk bersama-sama segera mengumpulkan data balita. Data tersebut paling lambat sudah harus diterima Puskesmas pada 2 Januari,” tegas Maesyal Rasyid.
Iklan
Menurutnya, validitas data balita menjadi kunci utama dalam menentukan langkah intervensi yang tepat dan terintegrasi dengan program penanganan stunting yang telah berjalan di masing-masing perangkat daerah.
“Tujuannya agar kita memiliki data balita gizi kurang yang valid, kemudian dipilah mana yang cukup ditangani melalui pelayanan rutin dan mana yang membutuhkan penanganan khusus dalam upaya pencegahan stunting,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya dibebankan kepada perangkat daerah semata, melainkan harus melibatkan berbagai unsur lainnya, seperti PKK, Dharma Wanita, sektor swasta, dan elemen masyarakat.
“Penanganan stunting tidak hanya melibatkan sekitar 12 OPD seperti sebelumnya. Peran PKK, Dharma Wanita, swasta, serta masyarakat harus terus diperkuat sesuai dengan regulasi terbaru,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan apresiasi kepada seluruh OPD, Puskesmas, camat, dan pihak terkait atas kontribusi mereka dalam percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Tangerang.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan, OPD terkait, para camat, dan kepala Puskesmas. Upaya bersama ini telah menurunkan angka stunting sebesar 2,4 persen. Pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan agar stunting dan penyakit lainnya dapat ditekan,” ucapnya.
Selain itu, Bupati juga mengimbau para camat, kepala Puskesmas, dan pimpinan OPD untuk tetap siaga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menjelang dan pasca perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Saya minta para camat dan pimpinan Puskesmas tetap berada di wilayah masing-masing untuk memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan optimal,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmizi, menyampaikan bahwa penanganan stunting di Kabupaten Tangerang dilakukan secara terpadu dan kolaboratif lintas sektor.
“Secara umum, penurunan stunting dilakukan melalui pendekatan terpadu. Pemeriksaan rutin dilakukan oleh Puskesmas, intervensi balita stunting ditangani Dinas Kesehatan, sedangkan intervensi spesifik seperti Pemberian Makanan Tambahan dilaksanakan melalui PKK dan kader kesehatan ibu dan anak,” jelasnya.
Ia menambahkan, balita yang berisiko stunting ditangani secara kolaboratif di bawah koordinasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), dengan melibatkan PKK, camat, serta unsur terkait lainnya.
“Intervensi ini lebih menitikberatkan pada faktor sensitif seperti sanitasi, pekerjaan, dan kondisi kemiskinan,” tutup Hendra.
(Sb-Alex)



