TANGERANG, ifakta.co – Warga pengguna jalan yang setiap hari melitasi jembatan Cisadane Kalibaru, Pakuhaji Kaupaten Tangerang mengeluhkan dengan kondisi jembatan yang semakin rusak parah, bahkan di sejumlah sisi sudah mulai amblas dan retak-retak.
“Saya mah takutnya jembatan tiba-tiba runtuh jika gak segera diperbaiki dan sangat membahayakan warga yang melintas,” ujar Sonip (50) warga Teluknaga, Senin (18/3).
Sonip berharap kepada pemerintah agar segera memperbaiki atau mengganti dengan material baru agar lebih kuat dan aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain Sonip warga lainpun ikut resah dan takut jika tiba-tiba jembatan itu runtuh ke kali. Hal ini bisa membahayakan keselamatan warga yang melintas jembatan itu.
Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Tangerang Utara Maju (FMTUM), H. Jusin Sueb mengatakan, jembatan Cisadane Kalibaru ini sudah berumur tua. Diperkirakan dibangun tahun 1990 dan sudah saatnya diperbaiki.
“Harusnya sudah harus diperbaiki atau diganti, karena usianya sudah terlalu lama,” ujarnya toko masyarakat ini dilansir RM.id.
Menurut Jusin Pemerintah Kabupaten Tangerang atau Pemerintah Provinsi Banten segera membangun jalan alternatif sebagai pengganti Jembatan Cisadane.
“Caranya bisa juga membuat jembatan baru yang lebih layak, untuk mengantisipasi aktivitas dan intensitas kendaraan yang sangat padat dan bertonase tinggi,” ujarnya.
Jusin mengusulkan agar pemerintah setempat bila perlu melakukan pembangunan atau peningkatan jalan alternatif Kedaung-Kohod sepanjang ± 12 KM yang menghubungkan antara Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.
“Ini nantinya bisa menjadi jalan provinsi untuk mengurai kemacetan dan menjadi salah satu akses dari Kecamatan Pakuhaji menuju Bandara Soekarno-Hatta dan Tol Bandara Soekarno-Hatta,” saran Jusin.
Pemerintah harus cepat karena ini vital. Sebab ini akses penghubung dua wilayah yang tak bisa ditunda-tunda lagi.
Sementara itu, Pejabat Pelaksana Teknis pada UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Tangerang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Abdul Rohim membenarkan tentang kerusakan Jembatan Cisadane Kalibaru.
Dia menyatakan, hasil peninjauan lapangan menunjukkan kerusakan struktural pada tumpuan pelat jembatan pada pier Jembatan Cisadane Kalibaru.
“Untuk meminimalisir risiko terjadinya penambahan kerusakan, maka kendaraan besar akan dialihkan ke jalur lain,” katanya kepada wartawan.
Diketahui, sejak Sabtu16 Maret 2024, kendaraan bermuatan 8 ton ke atas sudah dilarang melintas di Jembatan Kalibaru untuk meminimalisir risiko kerusakan yang semakin parah.
(cal/my)