JAKARTA, ifakta.co – Menjelang penutupan tahun anggaran 2025, perekonomian Indonesia menunjukkan tren penguatan yang solid.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan melaporkan seluruh sektor utama berhasil tumbuh positif, menandai peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai lini.
Dalam pembaruan kinerja fiskal #UangKita per 31 Oktober 2025, sektor manufaktur menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan mencapai 19,2 persen, disusul sektor pertanian yang tumbuh 14,4 persen.
Iklan
Aktivitas perdagangan juga meningkat signifikan dengan pertumbuhan 13,2 persen, sementara sektor konstruksi mencatat kenaikan 9,5 persen.
Laju positif juga tampak pada sektor informasi dan komunikasi (infokom) yang tumbuh 8,5 persen, serta sektor transportasi yang naik 6,1 persen.
Pemerintah menilai capaian ini menunjukkan bahwa berbagai program pemulihan dan percepatan belanja negara berjalan efektif.
Optimisme Masyarakat Menguat
Selain pertumbuhan sektoral, indikator konsumsi masyarakat juga menunjukkan perbaikan.
Data Bank Mandiri mencatat indeks belanja masyarakat (MSI) terus meningkat sepanjang 2024 hingga 2025, mencapai level 300,6 pada Oktober 2025, level tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Tren penguatan konsumsi ini diperkuat oleh meningkatnya kepercayaan konsumen. Mengacu pada data Bank Indonesia, indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Oktober 2025 tercatat di level 133,4, naik dari bulan sebelumnya.
Komponen Indeks Ekonomi Saat Ini (IESI) dan Indeks Ekspektasi Ekonomi (IEE) juga bergerak positif, masing-masing berada pada 121,2 dan 109,1.
Belanja APBN Dipacu untuk Jaga Momentum
Pemerintah memastikan percepatan belanja APBN terus dilakukan untuk menjaga momentum pemulihan dan mendorong penguatan ekonomi nasional.
Belanja negara diarahkan untuk program prioritas seperti pembangunan infrastruktur dasar, perlindungan sosial, hingga penguatan sektor produktif.
Dengan capaian tersebut, pemerintah optimistis perekonomian Indonesia dapat tetap stabil hingga akhir tahun, di tengah dinamika global dan tekanan ekonomi eksternal.
(Amin)
