JAKARTA, ifakta.co – Memasak bukan sekedar kegiatan domestik, tetapi merupakan keterampilan hidup yang harus dimiliki oleh setiap individu termasuk anak-anak di pondok pesantren.
Dengan keterampilan memasak, santri tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan gizi mereka sendiri tetapi juga membuka peluang usaha di masa depan.
Dengan bekal keterampilan memasak yang baik, mereka dapat menciptakan peluang kerja bagi diri sendiri dan orang lain.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, memasak juga melatih kemandirian, kreativitas, serta manajemen sumber daya yang baik, yang semuanya merupakan keterampilan berharga di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.
Memahami pentingnya keterampilan memasak dan komitmen untuk mendukung edukasi kuliner di lingkungan pesantren, ‘Ekonomi’ pencuci piring menginisiasi program masak dan makan bareng (Mabar) spesial Ramadhan di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor, Jawa Barat.
Diketahui, program ini berisi kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seputar pengolahan makanan, termasuk live cooking demo bersama Celebrity Chef, hingga lomba masak antar santri.
Acara ini juga menghadirkan Chef Steby Rafael sebagai narasumber ahli dan diikuti oleh ratusan santri, dengan harapan dapat menumbuhkan keterampilan memasak, kemandirian, dan semangat kebersamaan di lingkungan pesantren.
Senior Product Manager Ekonomi Pencuci Piring, Girisa Hartiwi mengatakan, bahwa pendidikan dan penyediaan makanan enak bergizi menjadi dua fokus utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Bahkan, pendidikan memberikan pengetahuan dan keterampilan, sementara makanan yang enak, dan bergizi memastikan tumbuh kembang fisik maupun kognitif yang optimal.
“Para santri perlu mendapatkan keterampilan dalam mengolah makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan bekal kemandirian mereka. Mulai dari bagaimana memilih bahan berkualitas, cara pengolahan, hingga memperhatikan kebersihan peralatan masak dan makan. Maka dari itu, bertepatan di bulan Ramadan ini, kami fokus berbagi ilmu kepada para santri dalam menyediakan makanan yang enak, higienis, terjangkau, dan tentunya bergizi,” ungkap Girisa Hartiwi, Rabu (12/3/2025).
Girisa menambahkan, bahwa ekonomi pencuci piring terus berinovasi menghadirkan cairan pencuci yang tidak hanya efektif menghilangkan lemak membandel, tetapi juga aman untuk mencuci buah hingga sayur seperti ekonomi pencuci piring nanas maupun jeruk nipis, dan ekonomi pencuci piring natural.
“Produk ini dirancang sebagai solusi kebersihan peralatan dapur, buah, dan sayur, yang mendukung masyarakat dalam menyajikan masakan yang bersih, enak, dan berkualitas. Ekonomi pencuci piring, ‘bersih kesat fresh, bersihnya gak ada lawan!,” tukasnya.
Sementara itu, Chef Steby Rafael, selaku pakar kuliner mengajarkan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan para santri saat memasak.
“Saat memasak, ada beberapa aspek krusial yang harus diperhatikan. Pertama, pemilihan bahan. Pastikan memilih bahan yang segar dan berkualitas. Buah serta sayur juga harus dicuci bersih dengan cairan pencuci piring yang telah teruji aman dan efektif untuk mengangkat sisa kotoran atau pestisida,” ujar Chef Steby
“Selain itu, kebersihan peralatan masak tidak boleh diabaikan. Pastikan semua peralatan bersih, bebas bau, dan terbebas dari kotoran sebelum digunakan. Gunakan ekonomi pencuci piring untuk menghilangkan lemak serta sisa makanan dengan lebih efektif, dan yang tak kalah penting, selalu jaga kebersihan dapur dengan mencuci semua peralatan masak maupun makan setelah digunakan, perhatikan kebersihan tempat penyimpanan makanan serta personal hygiene,” imbuhnya.
Chef Steby juga mendemonstrasikan cara memasak tengkleng ayam rica-rica sambil membagikan tips memasak kepada ratusan santri. Sesi ini diharapkan bisa menjadi bekal keterampilan bagi para santri dan menjadi modal ilmu untuk membuka peluang di bidang kuliner.
Selain berbagi teknik memasak tengkleng ayam rica-rica, Chef Steby memberikan wawasan berharga bagi para santri yang tertarik menekuni dunia kuliner. Ia membagikan tips inspiratif, termasuk bagaimana membangun karier menjadi seorang celebrity chef.
“Perjalanan jadi chef itu panjang, tapi kalau konsisten dan terus belajar, sukses pasti datang! Jangan takut coba resep baru atau inovasi sendiri. Siapa tahu bisa bikin menu yang viral. Bangun personal branding di media sosial, jangan banyak mikirin penampilan atau nanti likes-nya banyak ngga ya, yang penting share aja dulu hasil masakan kalian. Nah, bisa juga ikut lomba atau coba kerja di restoran biar keterampilan masak makin terasah dan dikenal,” tutupnya.
Hadirnya kegiatan acara dan inovasi produk berkualitas tinggi dalam ekonomi pencuci piring, sejalan dengan komitmen WINGS Group Indonesia dalam menyediakan kebaikan yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat agar tercipta kehidupan yang lebih baik. Life Keeps Getting Better with WINGS.