Sebagai peserta PBI DKI Jakarta mungkin banyak orang beranggapan pendaftarannya sulit dan harus melapor ke Dinas terkait. Namun tidak demikian, bagi warga DKI Jakarta pendaftaran tersebut dapat dilakukan melalui Puskemas terdekat. Sehingga dirinya juga tidak perlu untuk jauh-jauh datang ke Kantor BPJS Kesehatan.
“Meskipun saya sudah jadi nenek-nenek. Apapun untuk keluarga saya, saya akan perjuangkan. Terlebih jaminan kesehatan untuk berobat yang tidak dikenakan biaya, siapa yang tidak tertarik untuk memilikinya,” ungkap Armayanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak ada masalah baginya terdaftar di kelas tiga pada Program JKN. Karena manfaat yang ia dapatkan saat cucunya dirawat ini tetap memuaskan, baik kamar rawat inap yang bersih dan nyaman serta obat yang semuanya dapat dicover.
Dirinya sangat sadar jika perawatan ini tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan, mungkin cucunya hanya ia berikan obat yang diwarung saja.
“Tidak terbayang kalo kami tidak ada BPJS Kesehatan, uang dari mana kami untuk bayar biaya perawatan ini. Karena uang hasil anak-anak saya kerja fokusnya hanya untuk menyambung hidup makan sehari-hari. Ya dengan uang yang pas-pasan sulit bagi kami untuk menabung. Istilahnya untuk makan saja susah apalagi untuk bayar asuransi kesehatan. Jadi ya benar-benar sangat membantu banget dengan PBI dari Pemprov DKI,” tambah Armayanti.
Semangat Armayanti dapat menjadi contoh bagi yang lain untuk menyadari bahwa memiliki JKN itu penting, yang tidak diperuntukan bagi dirinya sendiri namun bagi seluruh anggota keluarganya.
Kepedulian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan perlindungan kesehatan secara cuma-cuma menjadikan modal besar baginya untuk tidak takut berobat.
Semoga ini dapat terus berkesinambungan hadir menjadi suatu bentuk kesejahteraan bagi warga DKI Jakarta ditengah biaya pelayanan kesehatan yang semakin hari semakin mahal.