ifakta.co, Jakarta – Kondisi hujan yang terus-menerus menguyur wilayah Jabodetabek dari jumat sore (7/2) hingga sabtu (8/2) dini hari tadi menyebabkan debit air sungai Ciliwung meningkat. Ketinggian Pintu Air Katulampa juga mencapai level 3 atau waspada pada pukul 19.00 WIB.
“Mulai dini hari tadi tim rescue sudah kami berangkatkan di beberapa titik, tidak hanya di Jakarta tetapi juga di wilayah Bekasi yang menjadi wilayah kerja kami. Tentunya sebagai kesiap siagaan pemerintah dalam menghadapi banjir,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta Hedra Sudirman, melalui siaran pers, Sabtu 8 Januari 2020 pagi.
Menurutnya respon terhadap permintaan warga yang ingin dievakuasi juga perlu ditingkatkan untuk meminimalisir terjadinya korban seperti yang terjadi pada awal Januari lalu.
Hendra mengatakan, tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta juga melakukan koordinasi dengan perangkat daerah untuk mengetahui kondisi di daerahnya apakah terkena dampak banjir dan ketinggian banjir di tempatnya masing-masing.
“Pukul 00.00 WIB tim sudah mulai standby di daerah Rawajati Jakarta Selatan, Cawang Jakarta Timur dan Pondok Gede Permai Kota Bekasi bersiap melakukan evakuasi terhadap warga menuju tempat yg aman,” katanya.
Ia melanjutkan, sekitar pukul 06.00 WIB air mulai memasuki kawasan pemukiman di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Air dengan ketinggian mencapai 2 meter di titik yang terdalam menyebabkan seluruh warga bergegas untuk mencari tempat yang aman bagi mereka.
Sedikitnya 10 orang yang sudah dievakuasi dengan selamat oleh Tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta yang terdiri dari 4 lansia, 2 bayi, dan 4 orang dewasa menuju tempat yang aman.
Hendra juga menegaskan bahwa apabila warga yang ingin membutuhkan evakuasi maupun layanan bantuan SAR bisa menghubungi Call Centre 115.
“Tim kami tetap siaga 24 jam untuk melayani masyarakat, dan sampai saat ini evakuasi masih terus dilakukan,” pungkasnya. (ham)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT