JAKARTA, ifakta.co – Polres Metro Jakarta Pusat mendirikan posko anti nakroba sebagai tempat untuk melakukan edukasi, sosialisasi, pembinaan penyuluhan bahaya narkoba, dan layanan rehabilitasi gratis bagi anak-anak dan pelajar.
Posko ini diberikan secara gratis untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terhadap penyalahgunaan bahaya narkoba khususnya bagi pelajar dan anak-anak.
“Kami membuka posko layanan rehabilitasi gratis untuk anak dan pelajar ya karena informasi media dan masyarakat bahwa penyalahgunaan narkoba di wilayah ini menyasar anak-anak dan pelajar,” ujar Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Iver Son Manossoh, dikutip Selasa (16/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menrut Iver, layanan posko ini akan terus berkesinambungan dan pihaknya juga telah membagikan flyer nomor kontak layanan polisi untuk siap melayani rehabilitasi gratis.
“Pelayanan ini kami utamakan anak-anak dan pelajar dan juga layanan terhadap masyarakat umum,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa wilayah Kali Pasir pernah menjadi tempat rawan narkoba pada tahun 2012-2013.
“Tahun 2013 Kali Pasir ini juga pernah dikunjungi Bapak Joko Widodo saat Gubernur DKI Jakarta saat itu. Dan beberapa WC umum sempat dihancurkan warga pada saat itu karena memang digunakan sebagai tempat untuk menggunakan narkotika. Sejalan dengan itu mulai agak menurun namun meledak lagi mulai naik angkanya menunjukkan peredaran yang cukup massive,” jelasnya.
Dengan penangkapan ini, Polres Metro Jakarta Pusat berharap dapat mengurangi peredaran narkoba dan memberikan edukasi yang lebih baik kepada masyarakat, terutama anak-anak dan pelajar, demi menciptakan generasi emas dan lingkungan yang lebih aman dan sehat.
Sebelumnya Polres Metro Jakarta Pusat selama dua minggu berhasil melakukan pengungkapan sebanyak 42 tersangka dengan narkotika jenis sabu sebanyak sekitar 2 kg.
“Selama dua minggu ini kami telah berhasil,” ujar Susatyo di Kalipasir, Jakarta Pusat pada, Senin (15/7).
Sejumlah tempat di kawasan Kali Pasir itu menjadi tempat transaksi sekaligus pesta narkoba.
Dari operasi tersebut, seluruh tersangka hasil Operasi Nila Jaya 2024 dinyatakan positif amphetamine atau menggunakan narkotika jenis sabu.
(my)