JAKARTA, ifakta.co – Pemerintah memastikan penyaluran bantuan sosial dan logistik bagi masyarakat terdampak bencana di wilayah Sumatra berjalan cepat dan terukur. Hingga akhir Desember 2025, nilai bantuan tanggap darurat yang telah disalurkan mencapai Rp100,48 miliar.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengatakan bantuan tersebut diberikan kepada warga terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Bantuan meliputi kebutuhan pangan, perlengkapan keluarga, pakaian anak, serta dukungan operasional dapur umum.

“Total bantuan tanggap darurat yang sudah tersalurkan di wilayah Sumatra mencapai Rp100.484.346.880, digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak, termasuk dukungan bagi 42 dapur umum,” ujar Agus Jabo dalam konferensi pers pemulihan dan rencana strategis pascabencana di Posko Terpadu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12/2025).

Iklan

Ia merinci, bantuan tersebut dialokasikan sebesar Rp43,6 miliar untuk Aceh, Rp37,45 miliar untuk Sumatra Utara, dan Rp19,41 miliar untuk Sumatra Barat. Selain itu, pemerintah juga telah menyalurkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia sebesar Rp15 juta per orang.

Sebanyak 86 ahli waris telah menerima santunan dengan total anggaran mencapai Rp1,29 miliar. Agus Jabo menegaskan, pencairan santunan dilakukan segera setelah data korban diverifikasi oleh pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Setiap data korban yang sudah diverifikasi oleh bupati, wali kota, dan BNPB langsung kami tindak lanjuti untuk proses pencairan,” tegasnya.

Tak hanya bantuan darurat, pemerintah juga menyiapkan berbagai program bantuan pascabencana. Di antaranya bantuan tunai Rp3 juta per keluarga untuk kebutuhan perabotan rumah tangga bagi penerima hunian sementara maupun hunian tetap. 

Pemerintah juga menyalurkan bantuan tambahan lauk-pauk sebesar Rp450 ribu per orang per bulan selama tiga bulan, serta dukungan pemulihan ekonomi senilai Rp5 juta per keluarga, sesuai hasil asesmen di lapangan.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa distribusi logistik selama satu bulan terakhir telah mencapai 1.526 ton dengan tingkat penyaluran sebesar 97 persen.

“Standar operasional kami memastikan tidak ada bantuan yang tertahan lebih dari 2×24 jam. Seluruh bantuan langsung didistribusikan, sehingga laju distribusi di setiap posko berada di atas 80 persen,” kata Abdul Muhari.

Ia menjelaskan, tingkat distribusi logistik di Posko Iskandar Muda, Aceh, tercatat 80,93 persen. Sementara di Sumatra Utara, distribusi di Posko Silangit mencapai 98,2 persen dan Posko Kualanamu 72,4 persen. Adapun di Sumatra Barat, distribusi logistik telah mencapai 93,5 persen.

Terkait dana tunggu hunian, Abdul Muhari menyebut sebanyak 16.264 kepala keluarga telah terdata dan tervalidasi secara by name by address melalui data kependudukan Kementerian Dalam Negeri. 

Dana sebesar Rp600 ribu per KK per bulan akan disalurkan melalui mekanisme jemput bola bekerja sama dengan bank-bank Himbara.

“Penerima tidak perlu antre di bank. Rekening sudah dibuka dan penyaluran tahap pertama segera dilakukan, sementara pendataan tahap selanjutnya terus berjalan,” pungkasnya.

(Amin)