Mahkamah Agung AS Tolak Percepat Pertimbangan Soal Tantangan Tarif Era Trump

- Jurnalis

Minggu, 22 Juni 2025 - 12:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

President Amerika Serikat (As) Donald trump (foto:istimewa)

President Amerika Serikat (As) Donald trump (foto:istimewa)

Washington, ifakta.co – Mahkamah Agung Amerika Serikat pada hari Jumat menolak permintaan untuk mempercepat pertimbangannya dalam memutuskan apakah akan menerima kasus yang menantang kebijakan tarif besar yang diberlakukan selama masa kepresidenan Donald Trump.

Keputusan tersebut menandakan bahwa, untuk saat ini, Mahkamah tidak akan segera menyidangkan atau memutuskan legalitas tarif impor bernilai miliaran dolar yang diterapkan Trump terhadap berbagai produk dari Tiongkok dan negara-negara lain, yang sebelumnya memicu perang dagang global. Kelompok industri dan pelaku bisnis yang menggugat tarif-tarif ini berargumen bahwa kebijakan tersebut melebihi kewenangan presiden dan telah merugikan ekonomi domestik.

Baca juga :  Ekonom Citi Prediksi Powell Akan Ambil Sikap Dovish di Tengah Ketidakpastian Ekonomi AS

Meskipun Mahkamah tidak menutup kemungkinan akan mempertimbangkan kasus tersebut di masa mendatang, penolakan untuk mempercepat proses menimbulkan ketidakpastian hukum bagi perusahaan-perusahaan yang terdampak.

Langkah ini datang di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global dan menjelang pemilu presiden 2026, di mana isu kebijakan dagang diperkirakan kembali menjadi sorotan utama.

Baca juga :  Produsen AS Berebut Lindungi Keuntungan, Volume Nilai Capai Rekor

Tidak ada komentar langsung dari Gedung Putih atau dari perwakilan mantan Presiden Trump mengenai keputusan Mahkamah ini. (Jo)

Berita Terkait

EUR/GBP Menguat Tipis Usai Lonjakan Awal, UBS: Masih Ada Ruang Naik
Tesla Umumkan Investasi Besar Senilai $8 Miliar untuk Infrastruktur dan Manufaktur di AS
Produsen AS Berebut Lindungi Keuntungan, Volume Nilai Capai Rekor
Donald Trump Ramalkan AS Bisa Capai Kesepakatan Dagang dengan India dan Pakistan
Menteri Perdagangan Korea Selatan Yeo Han-koo Akan Kunjungi AS
J.P. Morgan Tambah Fitur Baru untuk Investasi Pendapatan Tetap
Iran Tawarkan Diskon Minyak Lebih Besar ke Tiongkok demi Kurangi Stok
Harga Minyak Turun Tajam di Perdagangan Asia pada Jumat, 20 Juni 2025

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 12:16 WIB

EUR/GBP Menguat Tipis Usai Lonjakan Awal, UBS: Masih Ada Ruang Naik

Sabtu, 21 Juni 2025 - 21:42 WIB

Tesla Umumkan Investasi Besar Senilai $8 Miliar untuk Infrastruktur dan Manufaktur di AS

Sabtu, 21 Juni 2025 - 17:28 WIB

Produsen AS Berebut Lindungi Keuntungan, Volume Nilai Capai Rekor

Sabtu, 21 Juni 2025 - 16:47 WIB

Donald Trump Ramalkan AS Bisa Capai Kesepakatan Dagang dengan India dan Pakistan

Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:40 WIB

Menteri Perdagangan Korea Selatan Yeo Han-koo Akan Kunjungi AS

Berita Terbaru