IFAKTA – Pasar keuangan global kembali menunjukkan ketahanan yang mencolok terhadap ketidakpastian geopolitik, bahkan ketika ketegangan di Timur Tengah meningkat dan konflik di berbagai belahan dunia terus berlanjut. Indeks saham utama menguat, imbal hasil obligasi stabil, dan volatilitas tetap rendah—menggambarkan sikap investor yang seolah tidak tergoyahkan.
Namun, hal ini memunculkan pertanyaan penting di kalangan analis dan pelaku pasar: apakah kali ini akan berbeda?
Dalam beberapa tahun terakhir, pasar telah terbiasa untuk mengabaikan ketegangan geopolitik jangka pendek, dengan asumsi bahwa dampaknya terhadap fundamental ekonomi global bersifat terbatas dan bersifat sementara. Bahkan invasi besar seperti konflik Rusia-Ukraina atau serangan-serangan sporadis di kawasan Teluk tidak secara signifikan menggoyang pasar dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Investor saat ini lebih fokus pada data makro dan kebijakan suku bunga,” ujar seorang analis dari sebuah bank investasi global. “Selama jalur inflasi dan pertumbuhan tetap bisa diprediksi, pasar cenderung menilai geopolitik hanya sebagai noise.”
Namun, beberapa pihak memperingatkan bahwa sikap acuh ini bisa berisiko. Ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel, potensi keterlibatan kekuatan besar seperti AS, serta meningkatnya ketidakpastian di kawasan Asia dapat menciptakan kondisi yang lebih sulit untuk diabaikan. Ditambah dengan pasar tenaga kerja yang mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan dan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang masih belum pasti, investor mungkin sedang meremehkan risiko sistemik yang sebenarnya.
“Jika eskalasi geopolitik kali ini benar-benar memengaruhi pasokan energi global atau mempercepat gangguan rantai pasok, dampaknya terhadap inflasi dan pertumbuhan bisa jauh lebih besar dibanding konflik sebelumnya,” tambah analis tersebut.
Untuk saat ini, pasar tampaknya masih berada dalam mode optimistis. Tapi dengan sejarah yang menunjukkan bahwa kepercayaan pasar bisa berbalik arah secara tiba-tiba, banyak yang kini bertanya-tanya: apakah ketahanan pasar kali ini adalah kekuatan, atau justru kelalaian?
Pasar telah berulang kali menunjukkan ketahanan terhadap gejolak politik global. Namun mengingat meningkatnya risiko konflik berskala besar dan potensi dampaknya terhadap ekonomi riil, investor mungkin perlu lebih waspada. Ketika ketidakpastian terus meningkat, pertanyaan yang menggantung kini adalah: apakah pasar benar-benar siap bila situasinya berubah drastis?
(Jojo)