JAKARTA, ifakta.co – Pasar Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menguat menyusul pertemuan pejabat tinggi Amerika Serikat dan China di London pada Senin, 9 Juni 2025.
Delegasi AS terdiri dari Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. China mengutus Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Analis BNI Sekuritas menilai pertemuan ini membawa angin segar bagi pasar. Rebound IHSG diperkirakan berlanjut jika level support teknikal di kisaran 7.050 bertahan kuat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hingga pukul 09.05 WIB, IHSG menembus 7.178,13 atau naik 0,91%. Volume perdagangan mencapai 2,93 miliar saham dengan nilai transaksi Rp2,06 triliun. Sebanyak 263 saham menguat, sementara 174 saham melemah.
Data ekonomi China menunjukkan deflasi ringan pada Mei (year-on-year –0,1%, month-on-month –0,2%), mempertegas pentingnya hasil negosiasi bilateral tersebut. Pasar juga menanti kelanjutan diskusi tarif dan potensi investasi dari Danantara Indonesia.
Secara teknikal, IHSG bergerak di support 7.050–7.133 dan berpeluang menguji resistance 7.166–7.178. Jika tekanan beli berlanjut, indeks dapat menembus level 7.170.
Faktor domestik seperti negosiasi tarif Indonesia–AS dan realisasi investasi juga memperkuat sentimen positif di pasar modal.
Data Perdagangan IHSG (Selasa, 10 Juni 2025)
Indikator | Angka |
---|---|
IHSG pagi | 7.136,86 (+0,33%) |
Tercatat pukul 09.05 | 7.178,13 (+0,91%) |
Volume perdagangan | 2,93 miliar saham |
Nilai transaksi | Rp2,06 triliun |
Support teknikal | 7.050 – 7.133 |
Resistance teknikal | 7.166 – 7.178 (potensi ke 7.170) |
(jojo)