NAGREK – Puncak pergerakan kendaraan di jalur Nagreg telah terjadi pada Jumat (30/4)/H-2 kemarin. Tercatat, dilaporkan, jumlah pergerakan kendaraan pada puncak mudik tahun ini melebihi puncak pergerakan mudik pada tahun 2019.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Pos Pengamanan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/5).
“Puncak mudik terjadi kemarin (H-2), dengan pergerakan sebanyak 128 ribu kendaraan. Meningkat, jika dibandingkan dengan puncak mudik di 2019 yang terjadi pada H-3 sebesar 97 ribu kendaraan,” jelas Menhub.
Menhub mengungkapkan, kendati terjadi kenaikan jumlah pergerakan kendaraan pada mudik tahun ini, namun lalu lintas masih tetap terkendali. Diharapkan, pengendalian lalu lintas juga bisa berhasil dilakukan pada arus balik nanti.
Menhub menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran kepolisian di Jawa Barat, jajaran pemerintah daerah, Dishub, dan unsur terkait lainnya, yang telah memberikan dukungan terhadap kelancaran arus lalu lintas, maupun memberikan layanan posko kesehatan di Nagreg dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kesempatan yang sama Anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto mengatakan, lonjakan yang terjadi pada mudik tahun ini akan berdampak pada suatu pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
“Arus ekonomi tidak hanya mengalir di Jakarta, tetapi juga mengalir ke Jabar, Jateng, Jatim, dan sejumlah daerah lainnya,” tuturnya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan bahwa sebelumnya, jalur nagreg selalu terjadi kemacetan yang cukup parah.
“Tahun ini walaupun lonjakan mudik tinggi tetapi tetap lancar. Ini bukti pemerintah perhatian dengan membangun infrastruktur serta melakukan penanganan rekayasa lalu lintas di kawasan ini,” ujarnya.
Turut hadir dalam peninjauan, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung.