ifakta.co, Jakarta – Pemerintah mencatat penambahan jumlah kasus sembuh per Jumat (24/4) kemarin, menembus angka 1002 setelah ada penambahan sebanyak 42 orang. Sedangkan kasus meninggal menjadi 689 setelah ada penambahan sebanyak 42 orang.
Dari data tersebut, Provinsi DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 327, disusul Jawa Timur sebanyak 128, Jawa Barat 90, Sulawesi Selatan 81, Jawa Tengah 58, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 1.002 pasien.
“Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto melalui keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (24/4)
Sementara itu, penambahan untuk kasus positif sebanyak 436 orang hingga total menjadi 8.211.
Menurut Yuri, data yang dicatat tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 64.054 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 45 laboratorium. Sebanyak 50.563 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 8.211 positif dan 42.352 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 197.951 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 18.301 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 273 kabupaten/kota di Tanah Air.
Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh delapan kasus, Bali 177 kasus, Banten 359 kasus, Bangka Belitung sembilan kasus, Bengkulu delapan kasus, Yogyakarta 77 kasus, DKI Jakarta 3.599 kasus.
Selanjutnya di Jambi 18 kasus, Jawa Barat 862 kasus, Jawa Tengah 575 kasus, Jawa Timur 690 kasus, Kalimantan Barat 50 kasus, Kalimantan Timur 85 kasus, Kalimantan Tengah 94 kasus, Kalimantan Selatan 132 kasus, dan Kalimantan Utara 77 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 83 kasus, Nusa Tenggara Barat 153 kasus, Sumatera Selatan 106 kasus, Sumatera Barat 96 kasus, Sulawesi Utara 36 kasus, Sumatera Utara 96 kasus, dan Sulawesi Tenggara 41 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 420 kasus, Sulawesi Tengah 32 kasus, Lampung 38 kasus, Riau 36 kasus, Maluku Utara 14 kasus, Maluku 17 kasus, Papua Barat 15 kasus, Papua 136 kasus, Sulawesi Barat 33 kasus, Nusa Tenggara Timur satu kasus, Gorontalo 12 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 26 kasus. (My)