Begini Cara Kerja PPIH Kesehetan Pasca Armuza

- Jurnalis

Jumat, 16 Agustus 2019 - 16:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

iFakta.co|Jakarta – Pasca pelaksanaan rukun dan wajib haji di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna), petugas kesehatan, baik Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) maupun Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), diminta untuk tetap waspada terhadap kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia. Hal ini mengingat tren angka kesakitan dan kematian cenderung meningkat setelah fase Armuzna.

”Tetap semangat, tidak bisa berleha-leha. Perkuat visitasi dan pendekatan kepada jemaah,” pesan Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes.

Petugas kesehatan akan sulit untuk bisa mengubah perilaku jemaah dalam waktu singkat. Oleh karenanya Eka meminta petugas kesehatan harus terus melakukan pendekatan untuk kepentingan ibadah jemaah haji.

Apabila jemaah sakit maka akan merugikan jemaah itu sendiri karena tidak dapat beribadah dengan optimal. Kapuskeshaji berharap ada jalinan hubungan dan kedekatan agar terbangun kepercayaan dari jemaah kepada petugas.

”Saat pendekatan kepada jemaah, jangan arogan, harus rendah hati. Posisikan diri kita sama seperti jemaah,” imbuh Eka.

Kapuskeshaji kembali mengingatkan tentang lima faktor risiko yang dapat mempengaruhi status kesehatan para jemaah haji Indonesia. Kelima faktor tersebut harus terus menjadi perhatian bersama dan mesti dikendalikan.

Eka yakin jemaah haji Indonesia yang mengalami sakit atau meninggal dunia saat berhaji, tidak akan mengalami hal tersebut jika berada di Indonesia. Akan tetapi begitu mereka berada di Arab Saudi, dipicu dengan faktor lingkungan, metabolik dan perilaku, maka muncullah penyakit-penyakit yang belum ada sebelumnya.

Kemungkinan lain, penyakit bawaan yang sudah dimiliki di tanah air seperti hipertensi, jantung dan diabetes, saat di Indonesia bisa dikendalikan. Sayangnya setibanya di tanah suci justru tidak dapat terkontrol dan kambuh.

Kapuskeshaji mencontohkan tentang kekurangan cairan yang dapat memantik timbulnya penyakit. Kegagalan beradaptasi dengan lingkungannya dapat berakibat pada stres, yang pada ujungnya dapat membuat jemaah jatuh sakit.

”Untuk jemaah haji gelombang dua, tetap ingatkan tentang penggunaan APD (alat pelindung diri), sering minum dan makan buah-buahan,” tekan Eka.

Setelah menjalani prosesi di Armuzna yang sangat menguras energi, tentu jemaah akan sangat kelelahan. Di Mina, jemaah berjalan kaki puluhan kilometer selama empat hari untuk melontar jumroh. Sebagian dari mereka bahkan ada yang harus dirawat di Pos Kesehatan Mina karena kelelahan dan terkena sengatan panas (heat stroke).

Bagi jemaah gelombang pertama yang sebentar lagi akan pulang ke Indonesia melalui Jeddah, diminta supaya tetap menjaga asupan gizinya. Aktivitas yang membutuhkan stamina seperti umroh atau ziarah agar dikurangi frekuensinya.

Sementara bagi jemaah haji gelombang kedua yang akan kembali ke tanah air melalui Madinah, juga diimbau untuk tetap menjaga kesehatannya dengan cukup beristirahat, selalu menggunakan APD dan sesering mungkin minum air.

Kebiasaan ini bertujuan agar jemaah terhindar dari kelelahan dan penyakit. Pemerintah tentu berharap seluruh jemaah dapat menjadi haji mabrur dalam kondisi yang tetap sehat sampai kembali bertemu dengan keluarganya di daerah asalnya masing-masing.

(Sumber:Kemenkes/amy)

Berita Terkait

Manfaat Buah Belimbing bagi Kesehatan, Tak Hanya Menyegarkan
PWI Pokja Jaksel dan Kominfotik Gelar Diskusi Eliminasi Tuberkulosis 2030
Klarifikasi Kepala Puskesmas Gunung Kaler Terkait Isu Krisis Air Bersih
Kemenkes Tegaskan Komitmen Tangani COVID di 2025. Vaksinasi Booster dan Surveilans Terus Diperkuat
Camat Kemiri Bersama KSB Madani Kunjungi Anak Penderita Tumor di Desa Klebet
Nasabah Wajib Bayar 10% Biaya Berobat, Ini Penjelasan OJK Terkait Aturan Baru Asuransi
Gubernur Banten Andra Soni Resmikan Rumah Singgah Masyarakat Banten Di Jakarta
Aroma Korupsi di Proyek Rehabilitasi Puskesmas Sidoko, CV Hanyteck Jaya Makmur Bungkam

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:51 WIB

Manfaat Buah Belimbing bagi Kesehatan, Tak Hanya Menyegarkan

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:03 WIB

PWI Pokja Jaksel dan Kominfotik Gelar Diskusi Eliminasi Tuberkulosis 2030

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:04 WIB

Klarifikasi Kepala Puskesmas Gunung Kaler Terkait Isu Krisis Air Bersih

Rabu, 11 Juni 2025 - 12:23 WIB

Kemenkes Tegaskan Komitmen Tangani COVID di 2025. Vaksinasi Booster dan Surveilans Terus Diperkuat

Rabu, 11 Juni 2025 - 08:26 WIB

Camat Kemiri Bersama KSB Madani Kunjungi Anak Penderita Tumor di Desa Klebet

Berita Terbaru