TANGERANG, ifakta.co – Seorang asisten rumah tangga (ART) menjadi korban penganiayaan oleh oknum jaksa di wilayah Cipondoh, Kota Tangerang. Kasus ini kini tengah ditangani aparat kepolisian setelah adanya laporan dari pihak korban.

Peristiwa penganiayaan tersebut buntut dari perselisihan majikanya dengan terduga pelaku yang juga berprofesi sebagai Jaksa. Peristiwa pemukulan terjadi ketika YA, seorang ART yang hendak menjemput anak dari sang majikan mendapat intimidasi dari se-seorang di depan sekolah (11/12).

Iklan

Alih alih memberikan keterangan, oknum Jaksa tersebut langsung melayangkan bogem mentah hingga membuat YA mengalami luka sobek dibagian bibir.

“Waktu itu kejadianya siang. Saya mengira dia mau menculik anak majikan saya. Karena saya bekerja sebagai pengasuhnya, saya coba mempertahankan anak majikan saya. Tanpa penjelasan dia langsung memukul saya, hingga bibir saya berdarah hebat,” jelasa YA kepada ifakta.co (20/12).

Kejadian ini sontak menyita perhatian publik. Mengingat terduga pelaku adalah seorang oknum Jaksa. Hal yang tidak seharusnya di lakukan mengingat kejadian tersebut terjadi di ruang publik. Masyarakat meminta Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) untuk menelusuri dugaan keterlibatan oknum Jaksa berinisial DWLS yang main hakim sendiri.

Sementara itu, pihak Kejaksaan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan oknum jaksa tersebut. Namun, aparat penegak hukum menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum, tanpa memandang latar belakang atau profesi.

Kasus ini mendapat perhatian serius dan memicu keprihatinan berbagai pihak, terutama terkait perlindungan terhadap pekerja rumah tangga dari tindak kekerasan. Sejumlah pegiat kemanusiaan mendesak agar proses hukum dilakukan secara transparan dan adil, serta hak-hak korban benar-benar dilindungi.

Hingga kini kasusnya masih di tangani Polres Metro Tangerang Kota. Polisi masih mendalami motif dan kronologi kejadian. Masyarakat menunggu langkah tegas aparat penegak hukum. (Jo)