Jakarta, ifakta.co- Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog memastikan program bantuan sosial beras dalam skema Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tahun 2025 siap disalurkan ke seluruh pelosok Indonesia. Program ini bertujuan menjaga ketahanan pangan sekaligus membantu masyarakat menghadapi tekanan ekonomi dan gejolak harga pangan. Kamis 12 Juni 2025
Sebanyak 1,2 juta ton beras telah disiapkan untuk tahap awal penyaluran bansos SPHP tahun ini. Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, distribusi akan dimulai secara bertahap pada minggu ketiga Juni 2025 dan menyasar keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Kami pastikan beras SPHP 2025 akan segera mendarat di titik distribusi dan langsung diteruskan ke rumah tangga yang membutuhkan. Penyaluran dilakukan secara transparan dan terpantau,” ujar Arief dalam konferensi pers di Jakarta.
Iklan
Beras SPHP memiliki kualitas medium dan disalurkan dalam kemasan 10 kilogram per bulan per keluarga penerima, selama tiga bulan ke depan. Program ini juga diharapkan mampu menekan harga beras di pasar yang cenderung meningkat pasca Lebaran.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan armada distribusi dan gudang penyimpanan di 34 provinsi untuk memastikan kelancaran logistik. Ia menegaskan bahwa kualitas dan ketepatan distribusi menjadi prioritas utama.
“Kami tidak hanya mendistribusikan beras, tetapi juga menjaga kepercayaan masyarakat. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin pangan rakyat,” tegas Bayu.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan adanya penyelewengan atau keterlambatan penyaluran melalui kanal pengaduan resmi Bapanas atau Bulog.
Dengan dimulainya penyaluran bansos SPHP 2025, diharapkan stabilitas pangan nasional tetap terjaga dan daya beli masyarakat dapat ditopang di tengah tantangan ekonomi global.
(Jo)