JAKARTA, ifakta.co – Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan kekuatan besar untuk mempercepat pemulihan wilayah Sumatra yang terdampak bencana alam. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut sebanyak 37.910 personel ditugaskan dalam tahap rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana.

Pengerahan tersebut diperkuat dengan tambahan 15 batalion, yang terdiri dari lima batalion zeni dan 10 batalion teritorial pembangunan. Pasukan ini difokuskan untuk mendukung pemulihan infrastruktur dan fasilitas publik yang rusak.

“Personel TNI dilibatkan dalam pemasangan jembatan bailey, pembangunan hunian sementara dan hunian tetap, serta pembersihan lumpur di sekolah, pesantren, jalan, dan fasilitas umum lainnya,” ujar Agus saat konferensi pers pemulihan dan rencana strategis pascabencana di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).

Iklan

Selain pekerjaan fisik, TNI juga menjalankan misi kemanusiaan bagi masyarakat terdampak. Kegiatan tersebut meliputi penyediaan air bersih, evakuasi medis, distribusi bantuan logistik, hingga layanan pemulihan trauma.

Hingga saat ini, TNI telah mengoperasikan 25 dapur lapangan, membangun 124 sumur bor yang telah dimanfaatkan warga, mendirikan 42 pos kesehatan, serta membangun 186 unit fasilitas MCK.

Untuk memulihkan akses transportasi dan distribusi bantuan, TNI memasang 32 jembatan bailey di sejumlah titik yang sebelumnya terputus, antara lain di Teupin Mane, Teupin Redep, Jumpa, Matang Bangka, Kuta Blang, Hamparan Perak, hingga Anggoli Sibangun. Seluruh jembatan tersebut kini sudah dapat digunakan masyarakat.

Selain itu, TNI juga membangun 40 jembatan armco, sebagian di antaranya telah rampung dan mulai difungsikan untuk menunjang aktivitas warga dan kelancaran logistik.

Operasi kemanusiaan ini turut didukung 89 unit alat utama sistem senjata (alutsista), meliputi pesawat udara, helikopter, serta kapal perang Republik Indonesia (KRI). Distribusi bantuan dilakukan melalui jalur darat, laut, dan udara, termasuk menggunakan metode airdrop.

“KRI digunakan untuk membawa alat berat, kendaraan kesehatan, tenaga medis, serta mendukung kementerian dan lembaga lain, seperti pengangkutan peralatan PLN, BBM, bahan pangan, hingga genset,” jelas Agus.

(Amin)