BEIJING, ifakta.co – Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China memperkirakan produksi perusahaan industri berskala besar di China akan meningkat 5,9 persen pada penutupan akhir tahun 2025 dibandingkan dengan capaian tahun 2024. Proyeksi ini mencerminkan optimisme pemerintah terhadap pemulihan dan penguatan sektor manufaktur di tengah tantangan ekonomi global.
Dalam pernyataan resminya, kementerian menilai pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan domestik, percepatan transformasi industri berbasis teknologi tinggi, serta kebijakan pemerintah yang terus mendukung stabilitas sektor industri strategis. Perusahaan industri besar yang dimaksud mencakup sektor manufaktur utama seperti elektronik, otomotif, mesin, petrokimia, hingga industri berbasis energi baru.
Iklan
Kementerian juga menyoroti peran penting inovasi teknologi dan digitalisasi industri sebagai pendorong utama pertumbuhan. Investasi pada kecerdasan buatan, otomasi pabrik, dan manufaktur ramah lingkungan dinilai mampu meningkatkan efisiensi serta daya saing perusahaan industri China di pasar global.
Selain itu, stabilnya rantai pasok dan membaiknya iklim usaha turut memberikan kontribusi positif terhadap prospek pertumbuhan produksi. Pemerintah China disebut akan terus menggulirkan stimulus terarah, termasuk dukungan pembiayaan dan insentif fiskal, guna memastikan target pertumbuhan industri dapat tercapai.
Dengan proyeksi kenaikan produksi sebesar 5,9 persen tersebut, sektor industri diperkirakan tetap menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi China pada 2025, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat manufaktur terbesar di dunia.(FA)


