BANDA ACEH , ifakta.co — Ratusan warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Aceh Peduli Bencana turun ke jalan di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis 18/12/25 Mereka menggelar aksi damai untuk mendesak Presiden RI Prabowo Subianto segera menetapkan banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh dan wilayah Sumatra sebagai bencana nasional.

Aksi berlangsung meskipun hujan turun deras. Massa terdiri dari warga biasa, pemuda, mahasiswa, dan aktivis kemanusiaan yang membawa spanduk tuntutan serta mengibarkan bendera putih sebagai simbol duka sekaligus protes terhadap lambannya penanganan bencana oleh pemerintah pusat.

Koordinator aksi, Rahmad Maulidin, menilai kebijakan pemerintah sampai saat ini belum menunjukkan langkah nyata dalam membantu korban dan mempercepat pemulihan. Mereka juga menyerukan agar akses bantuan internasional dibuka seluas-luasnya untuk mempercepat respons terhadap bencana.

Iklan

“Aksi ini bukan hanya bentuk protes, tetapi panggilan kemanusiaan bagi negara agar hadir secara nyata di tengah penderitaan rakyat yang terdampak,” ujar Maulidin dalam orasinya di depan massa.

Beberapa peserta membawa pesan kuat dalam spanduk mereka, di antaranya menuntut status darurat bencana nasional dan pembukaan akses bantuan internasional sebagai langkah untuk mempercepat penanganan korban banjir dan tanah longsor yang sejak pekan lalu masih dirasakan dampaknya.

Fenomena pengibaran bendera putih juga mendapat perhatian publik. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, menyatakan bahwa pengibaran bendera tersebut mencerminkan rasa solidaritas sekaligus harapan warga untuk didengar oleh pemerintah pusat dalam mempercepat bantuan dan tanggap darurat.

Aksi berlangsung tertib dan damai. Masyarakat sipil Aceh berjanji akan terus mengawal proses penanganan bencana hingga pemerintah menetapkan kebijakan yang dinilai layak bagi korban