BOGOR, ifakta.co – Ketua PWI DKI Jakarta Kesit Budi Handoyo menegaskan bahwa kelompok kerja (pokja) wartawan memiliki peran sentral sebagai mitra strategis instansi publik. Pesan itu ia sampaikan saat membuka Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Jurnalis yang digelar Pokja Wartawan Walikota Jakarta Pusat, Sabtu, (22/11/25) divila java cisarua
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Yayasan Rumah Pena Nusantara.
Kesit mengatakan pokja bukan hanya wadah koordinasi wartawan, tetapi juga garda depan yang memastikan informasi publik tersampaikan secara akurat dan berimbang. Menurutnya, ketika hubungan pokja dan instansi publik berjalan sehat, ruang informasi menjadi lebih jernih dan publik semakin terlindungi dari kekeliruan data.
Iklan
Ia menyoroti pentingnya kolaborasi yang bersandar pada profesionalisme. “Pokja itu mitra, bukan penonton. Mereka yang paling sering berada di garis depan ketika isu di pemerintah kota atau instansi dan institusi Polri , TNI, publik butuh dijelaskan ke masyarakat,” ujarnya dalam sesi pembukaan.
Kesit juga menekankan bahwa penguatan kapasitas jurnalis harus berjalan terus-menerus. Pelatihan, bimtek, dan pendampingan etika disebutnya sebagai kebutuhan wajib agar wartawan tetap independen, kritis, dan bertanggung jawab di tengah derasnya informasi digital.
Yayasan Rumah Pena Nusantara sebagai sponsor kegiatan ini menegaskan komitmennya untuk ikut memperkuat literasi media dan kualitas kerja-kerja jurnalistik di Jakarta maupun diseluruh indonesia. Dukungan itu disambut positif oleh peserta bimtek yang berharap kegiatan serupa bisa digelar berkala.
Pendiri Yayasan rumah pena nusantara Putu Amy, dalam acara tersebut. Ia menegaskan bahwa kualitas jurnalis harus naik kelas. Bukan cuma jago nulis, tapi juga kuat di literasi digital, paham etika, dan tahan dari tekanan informasi cepat yang sering kali bikin berita tergelincir dari akurasi.”tegasnya.
YRPN melihat Bimtek semacam ini sebagai “ruang perbaikan” yang perlu terus dijalankan. Di tengah persaingan media yang makin sengit, jurnalis dituntut bukan hanya gesit, tapi juga bersih dalam kerja. Itu sebabnya YRPN siap pasang badan untuk terlibat dalam pelatihan anti-hoaks, edukasi media, dan peningkatan skill digital di berbagai daerah.
” YRPN memastikan kontribusi sosialnya tidak berhenti di sini. Ke depan, mereka bakal memperluas program literasi media dan penguatan kapasitas jurnalis demi menciptakan ekosistem informasi yang lebih sehat dan lebih berimbang.”tambahnya.
Acara ini turut dihadiri pengurus PWI Jaya, narasumber senior,
Kesit Budi Handoyo, Ketua PWI Provinsi DKI Jakarta,
Pangihutan Simatupang, Anggota Dewan Penasehat PWI Jaya.
(Us/min)



